Sunday, January 27, 2008

Sejarah Berulang ...

Hari ini pk. 13.10, sejarah berulang...
mantan presiden RI wafat setelah derita sakit panjang
meninggalkan sejarah yang sebagian masih gelap
mewariskan masalah yang belum terungkap.

Selamat jalan, Pak Harto...
walau menjelang akhir hayat,
engkau dibenci dan dihujat,
namun semua itu tak merubah fakta,
bahwa di tanganmu negeri ini pernah berjaya,
dan tak hanya dilirik sebelah mata,
bahkan oleh sang adidaya.

Semoga yang terbaik darimu menjadi panutan,
yang khilaf darimu menjadi pelajaran,
yang tertunda karenamu segera terselesaikan,
dalam mewujudkan jati diri hakiki,

dan yang terbaik bagi negeri tercinta ini.

***

(Dari sini)
Nishi Chiba, 27 Januari 2008 (19.09 JST)
Semoga Allah menerima amal ibadahnya, melapangkan kuburnya, dan mengampuni segala kekhilafannya

Sejarah Berulang ...

Hari ini pk. 13.10, sejarah berulang...
mantan presiden RI wafat setelah derita sakit panjang
meninggalkan sejarah yang sebagian masih gelap
mewariskan masalah yang belum terungkap.

Selamat jalan, Pak Harto...
walau menjelang akhir hayat,
engkau dibenci dan dihujat,
namun semua itu tak merubah fakta,
bahwa di tanganmu negeri ini pernah berjaya,
dan tak hanya dilirik sebelah mata,
bahkan oleh sang adidaya.

Semoga yang terbaik darimu menjadi panutan,
yang khilaf darimu menjadi pelajaran,
yang tertunda karenamu segera terselesaikan,
dalam mewujudkan jati diri hakiki,

dan yang terbaik bagi negeri tercinta ini.

***

(Dari sini)
Nishi Chiba, 27 Januari 2008 (19.09 JST)
Semoga Allah menerima amal ibadahnya, melapangkan kuburnya, dan mengampuni segala kekhilafannya

Friday, January 25, 2008

Rekruitmen Sekolah Unggul bebas Biaya

Dapet info ini dari milis...semoga bermanfaat...Ayoooo...sekolaaaah!!!

*******
SMART Ekselensia Indonesia (SMART EI) adalah sekolah setingkat SMP-SMA yang hanya ditempuh selama 5 tahun, berasrama dan bebas biaya, khusus bagi para siswa lulusan SD atau sederajat yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi namun memiliki kendala di bidang ekonomi.

Kami mengundang anak-anak bangsa di seluruh pelosok tanah air untuk mendaftarkan diri menjadi calon siswa SMART EI untuk tahun ajaran 2007-2008, dengan persyaratan sebagai berikut :

SYARAT – SYARAT PENERIMAAN SISWA BARU
SEKOLAH MENENGAH AKSELERASI (INTERNAT)
SMART EKSELENSIA INDONESIA

SMART EKSELENSIA INDONESIA
Jl. Raya Parung – Bogor KM. 42
Desa Jampang Kec. Kemang Kab. Bogor 16310
Telp. (0251) 612044/ 610817/ 610818 Fax. (0251) 615016
www.lpi-dd.net E-mail : lpi@lpi-dd.net

TEMPAT PENDAFTARAN JAWA BARAT:
DOMPET DHUAFA BANDUNG
Jl. Pasirkaliki No. 143 Lt. II
Bandung – Jawa Barat 40173
Kontak : Mochamad Infan,
Telp: (022) 6032281, (022) 6120218, 0818 0216 2809

PERSYARATAN UMUM
a. Berasal dari keluarga Dhuafa (sesuai dengan kriteria Dompet Dhuafa)
b. Laki-laki
c. Lulus/ tamat SD atau sederajat
d. Bersedia mengikuti program belajar lima tahun atau hingga selesai
e. Memperoleh izin dari orang tua/ wali
f. Memiliki prestasi akademik, dengan kriteria :
• Mendapat ranking 1-5 di kelas IV-V
• Rata-rata nilai raport minimal 7,0
• Nilai raport tidak ada angka 5
g. Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular
h. Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (sistem gugur)

PERSYARATAN KHUSUS

a. Mengisi Formulir Pendaftaran Calon Peserta Seleksi (disediakan panitia)
b. Foto kopi Raport kelas IV – V yang telah dilegalisir oleh pihak sekolah asal
c. Foto kopi ijasah / STTB/ STK (bila belum memeroleh dapat disusulkan)
d. Foto Kopi piagam penghargaan/ sertifikat (bila ada)
e. Surat Keterangan Tidak Mampu dari Pengurus Masjid atau dari Sekolah Calon Peserta
f. Surat Keterangan Gaji/ Penghasilan orang tua/ wali atau anggota keluarga yang menopang/ ikut membantu pendapatan keluarga dari RT atau RW atau Pengurus Masjid setempat
g. Surat Pernyataan/ izin mengikuti pendidikan dari orang tua
h. Foto kopi rekening listrik 2 bulan terakhir (bila ada)
i. Pas foto calon peserta ukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar

MATERI SELEKSI

a. Seleksi Administrasi
b. Tes Bidang Studi untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia
c. Home Visit (kunjungan ke rumah calon siswa)
d. Tes Psikotes dan wawancara
e. Tes kesehatan
f. Rapat Penentuan Tahap Akhir (Pantuhir)

HAK SELAMA MENJADI SISWA SMART

1. Mendapatkan pendidikan dan pembinaan
2. Menggunakan fasilitas sekolah sesuai dengan ketentuan
3. Mendapatkan akomodasi (tempat tinggal dan makan)
4. Mendapat pelayanan kesehatan
5. Mendapat seragam dan perlengkapan sekolah
6. Mendapatkan tiket pulang kampung (libur panjang) 1 (satu) kali dalam setahun
7. Mendapat kunjungan orang tua atau sanak famili maksimal 1 (satu) kali dalam satu bulan
8. Keluar rutin dari lingkungan kampus SMART 1 (satu) kali dalam satu bulan

JADWAL SELEKSI

Pendaftaran Calon Peserta Seleksi (Januari - Februari)
Seleksi Administrasi (Januari - Februari)
Tes Biding Studi (Maret)
Home Visit (Maret - April)
Psikotes & Wawancara (Maret - April)
Check Up Kesehatan (April)
Pantuhir (Mei).
***
(Keterangan selengkapnya bisa dilihat di sini).

Rekruitmen Sekolah Unggul bebas Biaya

Dapet info ini dari milis...semoga bermanfaat...Ayoooo...sekolaaaah!!!

*******
SMART Ekselensia Indonesia (SMART EI) adalah sekolah setingkat SMP-SMA yang hanya ditempuh selama 5 tahun, berasrama dan bebas biaya, khusus bagi para siswa lulusan SD atau sederajat yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi namun memiliki kendala di bidang ekonomi.

Kami mengundang anak-anak bangsa di seluruh pelosok tanah air untuk mendaftarkan diri menjadi calon siswa SMART EI untuk tahun ajaran 2007-2008, dengan persyaratan sebagai berikut :

SYARAT – SYARAT PENERIMAAN SISWA BARU
SEKOLAH MENENGAH AKSELERASI (INTERNAT)
SMART EKSELENSIA INDONESIA

SMART EKSELENSIA INDONESIA
Jl. Raya Parung – Bogor KM. 42
Desa Jampang Kec. Kemang Kab. Bogor 16310
Telp. (0251) 612044/ 610817/ 610818 Fax. (0251) 615016
www.lpi-dd.net E-mail : lpi@lpi-dd.net

TEMPAT PENDAFTARAN JAWA BARAT:
DOMPET DHUAFA BANDUNG
Jl. Pasirkaliki No. 143 Lt. II
Bandung – Jawa Barat 40173
Kontak : Mochamad Infan,
Telp: (022) 6032281, (022) 6120218, 0818 0216 2809

PERSYARATAN UMUM
a. Berasal dari keluarga Dhuafa (sesuai dengan kriteria Dompet Dhuafa)
b. Laki-laki
c. Lulus/ tamat SD atau sederajat
d. Bersedia mengikuti program belajar lima tahun atau hingga selesai
e. Memperoleh izin dari orang tua/ wali
f. Memiliki prestasi akademik, dengan kriteria :
• Mendapat ranking 1-5 di kelas IV-V
• Rata-rata nilai raport minimal 7,0
• Nilai raport tidak ada angka 5
g. Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular
h. Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (sistem gugur)

PERSYARATAN KHUSUS

a. Mengisi Formulir Pendaftaran Calon Peserta Seleksi (disediakan panitia)
b. Foto kopi Raport kelas IV – V yang telah dilegalisir oleh pihak sekolah asal
c. Foto kopi ijasah / STTB/ STK (bila belum memeroleh dapat disusulkan)
d. Foto Kopi piagam penghargaan/ sertifikat (bila ada)
e. Surat Keterangan Tidak Mampu dari Pengurus Masjid atau dari Sekolah Calon Peserta
f. Surat Keterangan Gaji/ Penghasilan orang tua/ wali atau anggota keluarga yang menopang/ ikut membantu pendapatan keluarga dari RT atau RW atau Pengurus Masjid setempat
g. Surat Pernyataan/ izin mengikuti pendidikan dari orang tua
h. Foto kopi rekening listrik 2 bulan terakhir (bila ada)
i. Pas foto calon peserta ukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar

MATERI SELEKSI

a. Seleksi Administrasi
b. Tes Bidang Studi untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia
c. Home Visit (kunjungan ke rumah calon siswa)
d. Tes Psikotes dan wawancara
e. Tes kesehatan
f. Rapat Penentuan Tahap Akhir (Pantuhir)

HAK SELAMA MENJADI SISWA SMART

1. Mendapatkan pendidikan dan pembinaan
2. Menggunakan fasilitas sekolah sesuai dengan ketentuan
3. Mendapatkan akomodasi (tempat tinggal dan makan)
4. Mendapat pelayanan kesehatan
5. Mendapat seragam dan perlengkapan sekolah
6. Mendapatkan tiket pulang kampung (libur panjang) 1 (satu) kali dalam setahun
7. Mendapat kunjungan orang tua atau sanak famili maksimal 1 (satu) kali dalam satu bulan
8. Keluar rutin dari lingkungan kampus SMART 1 (satu) kali dalam satu bulan

JADWAL SELEKSI

Pendaftaran Calon Peserta Seleksi (Januari - Februari)
Seleksi Administrasi (Januari - Februari)
Tes Biding Studi (Maret)
Home Visit (Maret - April)
Psikotes & Wawancara (Maret - April)
Check Up Kesehatan (April)
Pantuhir (Mei).
***
(Keterangan selengkapnya bisa dilihat di sini).

Tarbiyah (Pendidikan) Imaniyah buat Anak

Lagi ngantuk berat, dari semalem nggak bisa tidur, karena setiap ngeliyep sebentar, batuk dan pilek langsung menyerang dengan hebat dan kompaknya, hiks.

Iseng2, eh…ngeliat di meja ada kertas rangkuman pengajian keluarga minggu kemarin, yang dibawakan oleh Ust. Fitrah Gunawan. Daripada bengong, nerusin setoran juga nggak bisa mikir gara2 kepala berat banget, jadi kuketik ulang aja deh, materi Pak Fitrah ini. Semoga bermanfaat…. Terima kasih buat Pak Fitrah, semoga beliau tidak keberatan materinya disebarluaskan tanpa ijin.

*****

 

Tarbiyah (Pendidikan) Imaniyah buat Anak

Salah satu aspek yang sering kita lupakan dalam mendidik anak2 adalah tarbiyah syari’ah. Iman adalah hal asasi bagi seorang muslim, sedang tarbiyah merupakan kebutuhan pokok setiap insan. Tarbiyah imaniyah adalah tarbiyah yang ditujukan untuk meningkatkan iman, ma’nawiyah (mentalitas), akhlaq (moralitas), dan syakhsyiyah (kepribadian).

Pendidikan tarbiyah imaniyah untuk anak2 meliputi:

  1. Upaya melaksanakan dan menghayati nilai-nilai ibadah kepada Allah.
  2. Pembiasaan dalam mengingat Allah (dzikrullah).
  3. Membiasakan merasakan adanya bimbingan Allah dan pengawasan Allah.
  4. Membiasakan menggantungkan diri kepada Allah, misalnya dengan berdoa.
  5. Meningkatkan akhlak yang baik dengan melakukan tindakan2 baik dan memperbaiki perilakunya pada saat anak melakukan keburukan.
  6. Memberikan motivasi dan rangsangan dengan pujian atau memberi hadiah ketika anak berbuat baik.
  7. Membimbing hal2 yang berhubungan dengan mendekatkan diri kepada Allah.

 

Metode Tarbiyah

Anak2 lebih mudah menerima hal2 yang bersifat teoritis kendati bersumber dari alam ghaib. Secara fitrah, mereka mudah mempercayai orang tua, guru, atau kawan dekatnya. Anak2 senantiasa jujur dan tidak mau didustai. Kejujuran anak2 amat mudah mendekatkan mereka kepada Allah.

 

Tarbiyah imaniyah untuk anak2 dapat diberikan dengan jalan:

  1. Dengan contoh dan keteladanan.

Anak2 adalah makhluk yang paling senang meniru. Orang tuanya merupakan figur dan idolanya.

  1. Dengan latihan dan pembiasaan.
    1. Pembacaan doa pada tiap2 kesempatan dan menguraikan maksud dan isi doa tersebut.
    2. Membawa anak2 ke masjid, beri’tikaf, serta mencintai dan menghormati jamaahnya.
    3. Memberikan perhatian khusus agar anak senantiasa membaca Al-Qur’an secara rutin.
  2. Dengan nasehat dan bimbingan.

Dengan tujuan mengingatkan anak terhadap pengawasan Allah di mana pun mereka berada.

  1. Dengan pengarahan dan pendalaman.

Dengan mengambil waktu dan tempat tertentu, misalnya seusai sholat Subuh atau Maghrib berjamaah.

  1. Dengan cerita dan berkisah.

Anak2 sangat senang pada cerita2 dan kisah2 masa lampau. Apalagi di dalamnya terkandung unsur2 heroik dan semangat perjuangan.

  1. Dengan dorongan, rangsangan, dan penghargaan.

Usia kanak2 sangat memerlukan dorongan dan penghargaan ketika meraih sesuatu kendati sangat sederhana.

***

(Naskah dikutip sebagaimana aslinya…*halah, kayak teks proklamasi aja*)

(Dari sini)

Nishi Chiba, 25 Januari 2008 (23.05 JST)

*Semoga flu berat ini segera berlalu…*

Tarbiyah (Pendidikan) Imaniyah buat Anak

Lagi ngantuk berat, dari semalem nggak bisa tidur, karena setiap ngeliyep sebentar, batuk dan pilek langsung menyerang dengan hebat dan kompaknya, hiks.

Iseng2, eh…ngeliat di meja ada kertas rangkuman pengajian keluarga minggu kemarin, yang dibawakan oleh Ust. Fitrah Gunawan. Daripada bengong, nerusin setoran juga nggak bisa mikir gara2 kepala berat banget, jadi kuketik ulang aja deh, materi Pak Fitrah ini. Semoga bermanfaat…. Terima kasih buat Pak Fitrah, semoga beliau tidak keberatan materinya disebarluaskan tanpa ijin.

*****

 

Tarbiyah (Pendidikan) Imaniyah buat Anak

Salah satu aspek yang sering kita lupakan dalam mendidik anak2 adalah tarbiyah syari’ah. Iman adalah hal asasi bagi seorang muslim, sedang tarbiyah merupakan kebutuhan pokok setiap insan. Tarbiyah imaniyah adalah tarbiyah yang ditujukan untuk meningkatkan iman, ma’nawiyah (mentalitas), akhlaq (moralitas), dan syakhsyiyah (kepribadian).

Pendidikan tarbiyah imaniyah untuk anak2 meliputi:

  1. Upaya melaksanakan dan menghayati nilai-nilai ibadah kepada Allah.
  2. Pembiasaan dalam mengingat Allah (dzikrullah).
  3. Membiasakan merasakan adanya bimbingan Allah dan pengawasan Allah.
  4. Membiasakan menggantungkan diri kepada Allah, misalnya dengan berdoa.
  5. Meningkatkan akhlak yang baik dengan melakukan tindakan2 baik dan memperbaiki perilakunya pada saat anak melakukan keburukan.
  6. Memberikan motivasi dan rangsangan dengan pujian atau memberi hadiah ketika anak berbuat baik.
  7. Membimbing hal2 yang berhubungan dengan mendekatkan diri kepada Allah.

 

Metode Tarbiyah

Anak2 lebih mudah menerima hal2 yang bersifat teoritis kendati bersumber dari alam ghaib. Secara fitrah, mereka mudah mempercayai orang tua, guru, atau kawan dekatnya. Anak2 senantiasa jujur dan tidak mau didustai. Kejujuran anak2 amat mudah mendekatkan mereka kepada Allah.

 

Tarbiyah imaniyah untuk anak2 dapat diberikan dengan jalan:

  1. Dengan contoh dan keteladanan.

Anak2 adalah makhluk yang paling senang meniru. Orang tuanya merupakan figur dan idolanya.

  1. Dengan latihan dan pembiasaan.
    1. Pembacaan doa pada tiap2 kesempatan dan menguraikan maksud dan isi doa tersebut.
    2. Membawa anak2 ke masjid, beri’tikaf, serta mencintai dan menghormati jamaahnya.
    3. Memberikan perhatian khusus agar anak senantiasa membaca Al-Qur’an secara rutin.
  2. Dengan nasehat dan bimbingan.

Dengan tujuan mengingatkan anak terhadap pengawasan Allah di mana pun mereka berada.

  1. Dengan pengarahan dan pendalaman.

Dengan mengambil waktu dan tempat tertentu, misalnya seusai sholat Subuh atau Maghrib berjamaah.

  1. Dengan cerita dan berkisah.

Anak2 sangat senang pada cerita2 dan kisah2 masa lampau. Apalagi di dalamnya terkandung unsur2 heroik dan semangat perjuangan.

  1. Dengan dorongan, rangsangan, dan penghargaan.

Usia kanak2 sangat memerlukan dorongan dan penghargaan ketika meraih sesuatu kendati sangat sederhana.

***

(Naskah dikutip sebagaimana aslinya…*halah, kayak teks proklamasi aja*)

(Dari sini)

Nishi Chiba, 25 Januari 2008 (23.05 JST)

*Semoga flu berat ini segera berlalu…*

Wednesday, January 23, 2008

Tiga Kelemahan Manusia (Bagian 2)

(Sambungan dari sini)

Setibanya di Superkulon, para pemuda tadi dijamu dengan berbagai makanan nikmat produk gandum serta keju yang dihasilkan di sana. Selama berada di sana, tidak pernah sekali pun mereka disuguhi nasi, makanan pokok Adiluhung. Bukan tak ada, sebagian rakyat Superkulon juga memakan nasi, namun ini semua adalah rangkaian strategi yang dilancarkan oleh Smart.

Setelah beberapa waktu berlalu, kembalilah para pemuda itu ke negerinya, dengan dibekali sedikit roti dan keju hasil buatan mereka. Tak berapa lama kemudian, datanglah Patih kerajaan Adiluhung, Sendiko Dawuh. Tujuannya tak lain adalah menyampaikan pesan Raja Manut, untuk membeli gandum, karena ternyata gandum tidak tersedia di sana, sementara warga Adiluhung sudah ketagihan dengan makanan ini, sehingga seluruh petani telah dititahkan untuk membuat roti dan keju, dan sawah-sawah yang mereka tanami padi pun terbengkalai.

Dengan penuh keramahan, Karsa pun menawarkan gandum itu dengan harga yang murah, sehingga pulanglah Dawuh dengan lega, bersama setumpuk gandum yang siap diolah. Sepulangnya Dawuh, Karsa dan Smart pun merayakan peristiwa itu berdua.

AK: “Sedikit lagi, Smart…and then they’ll be mine, hahaha….”

SS: “Sabar, Pad… tinggal beberapa ketuk lagi, mereka akan sangat bergantung pada kita, karena gandum, karena balas budi, hehehe… kita santai saja duluuuu….”

***

Pada kesempatan2 berikutnya, secara bertahap Karsa mulai menaikkan harga gandum berlipat2. Hal ini pun menyulut masalah di Adiluhung. Berita santer terdengar hingga ke Superkulon, bahwa rakyat mulai tidak puas dan memberontak, karena perintah Manut Kaya untuk memproduksi roti membuat para petani kelabakan dalam membeli gandum yang harganya berlipat2. Walhasil, jangankan untuk sekedar memproduksi roti, bahkan untuk makan nasi pun mereka tak mampu, karena selama ini tak ada waktu untuk bertanam padi.

Untuk mengatasi hal ini, para petani tersebut menanam singkong yang penanganannya relatif lebih mudah dan murah daripada padi, dan memulai gerakan “kembali ke gaplek”. Yap, gaplek ini adalah makanan mereka sebelum swasembada beras bertahun2 lalu, di masa kejayaan Adiluhung, beberapa saat sebelum kedatangan Smart yang membawa malapetaka bagi negeri ini.

***

Akhirnya Manut meminta bantuan pada Karsa untuk menghadapi para pemberontak tersebut. Karsa berjanji untuk membantu, dengan syarat Manut menyetorkan hasil bumi utama secara berkala kepadanya, dan tetap memberlakukan roti dan keju sebagai makanan pokok di Adiluhung. Selain itu Adiluhung juga harus mempelajari dan membudidayakan budaya yang berlaku di Superkulon, dan menumpas habis budaya asli Adiluhung!

Manut yang sedang panik dengan keselamatan tahtanya, langsung menyetujui saja syarat yang diajukan Karsa tersebut. Tak dipedulikannya lagi rakyat yang berteriak kelaparan. Tak dihiraukannya lagi negerinya yang tergadai. Tak diacuhkannya lagi kelestarian budaya yang selama ini dijunjungnya tinggi2. Apa yang ada di pikirannya kini hanya satu: bagaimana caranya agar dia tetap menjadi raja di Adiluhung!!!

***

Maka kemudian berangkatlah pasukan Manut ini ke Adiluhung dengan senjata bantuan Superkulon. Semua pemberontak ditumpas habis dengan mudah, karena mereka menggunakan senjata yang sudah diketahui segala kelemahannya oleh pihak Superkulon. Ingin tahu siapa penumpas para pemberontak tadi? Yap, siapa lagi kalau bukan para pemuda yang dulu dilatih untuk membuat roti dan keju! Mereka merasa sangat berhutang budi terhadap Superkulon, sehingga dengan senang hati mengirimkan seluruh hasil buminya ke sana, setelah pemberontakan tersebut usai.

Kini Adiluhung telah tenang kembali. Manut Kaya memerintah tanpa ada lagi perlawanan yang berarti. Roti, keju, dan segala budaya materialistik dari Superkulon berkembang pesat di Adiluhung. Para petani masih makan gaplek, karena harga gandum tak pernah dapat mereka gapai. Kesenjangan antara pihak istana dan rakyat  jelata semakin melebar. Hasil bumi semakin menurun, karena habis untuk upeti dan membayar gandum yang semakin berlipat2 harganya. Adiluhung kini tak ubahnya seperti mayat hidup. Ada tapi tiada. Kaya hasil bumi, namun hidup tergadai. Bernafas dan bergerak, tapi tak mampu menentukan nasibnya sendiri.

Namun itu tak pernah mengganggu mimpi2 si Manut Kaya. Hatinya telah tertutup dengan kenikmatan roti. Nuraninya telah terbungkam oleh tumpukan keju.

***

Sementara itu, All Karsa dan Smart Sulicik merayakan keberhasilannya di Superkulon. Sambil menghabiskan minuman araknya, berulang kali Karsa memuji Smart.

AK: “Smart, how come sih, kamu bisa sepintar ini? Sebetulnya apa yang membuatmu bisa punya ide secemerlang itu?”

SS: “Gampang saja, Pad… (sambil terkekeh setengah teler)… manusia itu di mana2 selalu kalah oleh 3 hal…, hiks! Gak perduli segimana pula tingginya kebudayaannya..hiks!” (ini bukan cegukan biasa, mabok euy:().

AK: “Apa itu, Sul?”

SS: “Kekayaan, kenikmatan, dan kekuasaan, Pad…cuman orang yang bener2 kuat yang bisa ngelawan 3 itu… dan sampe sekarang saya belom nemu juga, tuh…buktinya, Adiluhung abis juga, ‘kan, hahaha….”

*****

Nishi Chiba, 24 Januari 2008 (02.24 JST)

* “… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…” (Q.S. Ar-Ra’d: 11)*

***

(Dari sini)

 


Tiga Kelemahan Manusia (Bagian 1)

Pada suatu ketika, tersebutlah sebuah kerajaan besar yang bernama Superkulon. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang haus kekuasaan, yaitu All Karsa. Dalam menjalankan pemerintahan, All Karsa yang grusa-grusu dan tidak seberapa cerdas ini sangat bergantung kepada penasehat kerajaannya: Smart Sulicik, yang sangat cerdik dan penuh pertimbangan dalam menjalankan segala tindakan.

Cita-cita All Karsa adalah menjadikan Superkulon sebagai kerajaan yang terbesar dan terkuat di bumi ini, sehingga menaklukkan dan menjajah kerajaan2 lain yang tidak mengakuinya, adalah pekerjaannya sehari-hari. Hal ini berlangsung beberapa saat lamanya, hingga tibalah waktu itu. Waktu di mana All Karsa mendengar adanya kerajaan baru di daerah timur yang terkenal dengan kemakmuran dan kebudayaannya, yaitu Adiluhung.

Mendengar kabar ini, All Karsa sangat panik dan marah. “Serbu, habiskan Adiluhung sekarang juga! Jangan biarkan ada yang tersisa!” perintahnya dengan suara berapi-api.

“Maaf, Paduka, bolehkah saya berbicara?” sela Smart Sulicik (SS), ketika panglima kerajaan beranjak untuk menindaklanjuti titah All Karsa (AK).

AK: “What’s up? Bicaralah segera, Sulicik!” (namanya juga Superkulon, jadi bicaranya juga kebarat2an:)). Panglima, tunggu dulu… aku ingin dengar kata2nya!”

SS: “Bagaimana kalau Adiluhung kita beri hadiah saja, Paduka…jangan diserang?”

AK: “Whaattt! Are you out of your mind? Bicara yang benar atau pergi dari hadapanku sekarang juga, Sul!” (Wajahnya merah padam menahan marah).

SS: “Pad, saya minta ijin untuk bicara berdua saja.”

AK: “OK, semuanya, tinggalkan saya berdua dengan Smart, cepat!!!”

***

Singkat cerita, Smart berhasil meyakinkan Karsa, seperti biasa, dan berangkatlah utusan Superkulon di bawah pimpinan Smart, dengan membawa berbagai hadiah emas dan perak bagi kerajaan Adiluhung. Setelah beberapa waktu, perjalanan iring2an pasukan berkuda yang amat sangat juaaauuuh itu pun sampailah di tujuan, dan langsung dibawa menghadap pada rajanya Adiluhung: Manut Kaya.

Manut Kaya, yang sangat terkejut dengan iring2an pembawa hadiah itu, menyambut Smart dan rombongan dengan sangat baik. Bahkan Smart diajak untuk berkeliling sekitar istana, untuk melihat situasi kehidupan rakyat Adiluhung. Setelah cukup mendapatkan informasi yang diperlukannya, Smart dan pasukan pun kembalilah ke Superkulon, dibekali dengan berbagai hadiah hasil bumi dari Adiluhung.

***

Setibanya di Superkulon, Karsa langsung mengadakan pertemuan pribadi dengan Sulicik.

AK: “Kumaha situasi Adiluhung, Sul?”

SS: “Wah, hebat pisan, Pad! Rempah2nya melimpah, tanahnya subur, rakyatnya ramah, sopan, dan sangat menghormati budaya leluhurnya. Sesuai pisan, lah…dengan namanya! Paduka bisa melihat dari berbagai hasil bumi yang dihadiahkannya kepada Superkulon.”

AK: “Wah, very very dangerous, nih! Jadi kamu setuju, ‘kan… kalau kita segera menghancurkan si Adiluhung itu? Kalau tidak, bisa2 kita yang dikuasai mereka… no way, man!”

SS: “Justru sebaliknya, Pad…kita harus bersikap manis terhadap mereka, kalau Paduka ingin kita menguasainya…” (sambil menyeringai penuh arti).

AK: “Maksud you apa? Kok cengar-cengir kayak kuda gitu?”

SS: (spontan menghapus cengiran termanisnya) “Kita buat mereka bergantung pada kita, Pad… jika hal itu sudah terjadi, kita akan bisa menguasainya dengan mudah… tanpa perlu mengeluarkan tenaga, senjata, apalagi korban jiwa!”

AK: “Hmmm…I’m listening…” (dengan wajah mulai terkombinasikan antara penasaran dan bingung).

Smart pun mendekati Karsa, dan membisikkan rencananya… disambut dengan sumringah wajah Karsa, dan tawa membahananya beberapa saat kemudian, mengejutkan para penjaga yang sedang sibuk bermain gaple di depan kamarnya.

***

Tak lama berselang, kembali Smart mengunjungi Adiluhung. Kali ini dengan membawa setumpuk makanan dan titipan proposal dari Karsa, yang tentu saja, ditulis oleh Smart sendiri, dengan cap jempol peresmian dari Karsa. Pembicaraan kali ini berlangsung lebih lama. Tawaran Karsa untuk memberikan bantuan senjata sebagai sarana peningkatan pertahanan dari serangan kerajaan lain dibahas dengan alot. Para penasehat kerajaan Adiluhung bersikukuh untuk menolak tawaran tersebut, karena Adiluhung adalah kerajaan yang cinta damai.

Smart Sulicik bukannya tak mengetahui hal itu. Sementara menunggu hasil rapat, dia ditemani pengawal Adiluhung untuk kembali melihat2 sekitar istana. Berbagai pertanyaan dilontarkannya, mulai dari hasil bumi utama, cara mereka bercocok tanam, dsb.. Ketika 2 hari berlalu tanpa keputusan yang jelas, akhirnya Smart meminta Manut Kaya untuk bicara berdua dengannya, dengan membawa beberapa butir permata. Dan keesokan harinya, kembalilah Smart dan pasukan ke kampung halamannya dengan senyum lebar: Raja Manut Kaya menyetujui proposalnya!

***

Pulangnya Smart segera berlanjut dengan kesibukan luar biasa di seantero Superkulon. Para pandai besi dikumpulkan, untuk membuat senjata khusus bagi Adiluhung. Semua senjata yang dibuat ini harus memenuhi satu syarat: kekuatannya harus lebih lemah dari pada senjata milik Superkulon! Itulah sebabnya, para ahli senjata di Superkulon diperintahkan untuk menentukan titik terlemah dari masing2 senjata, dan mengajarkan pada para pandai besi tersebut untuk mewujudkannya, sehingga barang yang lebih ringkih tersebut terlihat sama kuat dengan contoh senjata yang diberikan pada Raja Manut Kaya!

Singkat cerita, terkumpullah semua senjata tersebut, dan berangkatlah Smart beserta pasukannya, masih dengan membawa makanan produksi Superkulon seabreg2, seperti sebelumnya.

***

Kali ini kedatangan Smart disambut langsung oleh Manut Kaya dan para penasehatnya dengan gembira. Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Manut Kaya adalah,”Smart, masihkah kaubawa lagi makanan yang nikmat itu? Yang putih dan lembut, serta balok kuning yang gurih itu?”

SS: “Masih Paduka, yang putih itu roti namanya, dan balok kuning adalah keju. Kali ini kami membawa lebih banyak lagi roti dan keju, cukup untuk seluruh rakyat Adiluhung.”

Kemudian roti dan keju itu dibagi2kan pada seluruh hadirin. Semuanya langsung terpikat pada kenikmatan makanan tersebut, walaupun para pengawal istana masih mengerenyitkan wajahnya setiap menggigit keju. Melihat hal itu, tersenyumlah Si Smart. Tiba saatnya langkah kedua dilancarkan.

SS: “Paduka, bila berkenan, kami bersedia melatih para pemuda dari Adiluhung untuk membuat roti dan keju di negeri kami, sehingga Paduka dapat selalu menikmati makanan ini….”

MK: “Wah, itu ide bagus banget. Pasti para penasehatku setuju, bener, tho?” (sambil memandang ke arah para penasehatnya yang sedang sibuk menikmati roti dan keju ini).

Tanpa suara yang jelas karena sibuk mengunyah, mereka hanya mengangguk2, dan terus melahap makan itu tanpa henti.

MK: “Eh, tapi biayane piro? Mahal, ndak?”

SS: “Ya nggak, lah…Pad…gratis kok… asal para pemuda itu bersedia untuk tinggal di negeri kami selama beberapa waktu, karena pembuatan roti dan keju ini susah dan makan waktu yang cukup lama.”

MK: “Sip, lah…kami pilih saja pemuda2 yang cerdas dan kuat, supaya mereka bisa cepat memahami dan menularkan ilmunya kepada lainnya….”

Maka kali ini Smart kembali dengan beberapa pemuda Adiluhung yang cerdas dan kuat, serta permintaan untuk menambah jumlah senjata, plus berbagai harta benda dan hasil bumi sebagai pembayaran senjata dan ucapan terima kasih untuk pendidikan para pemuda itu.

***

(Bersambung ke sini)
( Dari sini)

Michael Jackson - (Live at Soul Train 95) Dangerous & You are not Alone




Amazing performance, nice songs from MJ, as always ...:)

Got the lyrics from here .

***
"You Are Not Alone"

Another day has gone
I'm still all alone
How could this be
You're not here with me
You never said goodbye
Someone tell me why
Did you have to go
And leave my world so cold

Everyday I sit and ask myself
How did love slip away
Something whispers in my ear and says
That you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay

But you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
But you are not alone

'Lone, 'lone
Why, 'lone

Just the other night
I thought I heard you cry
Asking me to come
And hold you in my arms
I can hear your prayers
Your burdens I will bear
But first I need your hand
Then forever can begin

Everyday I sit and ask myself
How did love slip away
Something whispers in my ear and says
That you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay

For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
For you are not alone

Whisper three words and I'll come runnin'
And girl you know that I'll be there
I'll be there

You are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay
For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart

For you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay

For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart

For you are not alone...

***

Saturday, January 19, 2008

Link untuk Download Maha Karya Kho Ping Ho

http://ferryzanzad.multiply.com/journal/item/129/Download_Maha_Karya_Kho_Ping_Ho
Dapet bocoran dari Mbak Dwitra, hehehe;P Thanks juga buat Mas Ferry untuk link-nya..:)

Friday, January 18, 2008

Cooking… What a Journey! (Part 2)

(Sambungan dari sini)

Hingga akhirnya tibalah saat aku harus pergi sekolah ke Jepang, tahun 1999. Salah satu masalah utama yang terpikir adalah: makanan di sana. Buku2 tentang Jepang yang kubaca cuma menunjukkan jenis2 makanan mentah yang sudah pasti tidak kusuka. Belum lagi kehalalannya yang diragukan, mengingat masakan Jepang ini kebanyakan menggunakan sake dan mirin sebagai bumbu wajibnya. Akhirnya kesimpulannya hanya satu: di sana harus masak sendiri!

Untunglah, saat itu sudah terbit bermacam2 bumbu instan… semoga penemu bumbu instan ini mendapatkan rahmat dari Allah SWT, atas bantuannya kepada orang2 yang tidak bisa memasak seperti diriku ini. Jadilah koperku dipenuhi dengan berbagai bumbu instan yang batas kadaluwarsanya dipilih selama mungkin, serta buku2 resep masakan yang tidak mengandung kata “secukupnya” atau “sesuai selera”.

Menjelang berangkat, ketika sedang mengecek daftar bawaan bersama adikku, Ummi bicara padaku,”Fit, besok Ummi beliin bumbu2 seger, ya…dikeringin, terus dibawa ke sana, ‘kan awet,tuh!” Aku hanya memandangi Ummi, bingung harus berkata apa, sampai adikku ketawa keras di belakangku. “Mii…Ummi lupa kali ya, nih anak ‘kan nggak ngerti bumbu sama sekali! Boro2 masak, paling ntar di sana ngeliatin bumbu2 kering itu dia cuman bengong sambil mikir: ini apa, makenya digimanain, ya…,” katanya sambil tertawa terbahak-bahak.

Ummi tertawa geli mendengar kata2 adikku itu, saking gelinya sampai mengeluarkan air mata. Aku pun ikut tertawa…melihat gaya adikku memperagakan diriku memegang bumbu kering sambil kebingungan. “Iya, ya…ya udah, beli bumbu instannya yang komplit deh, biar nggak kelaperan di sana, ‘kan Ummi gak bisa masakin,” kata Ummi masih sambil tertawa geli. Ah, baru saat itu kusadari, betapa aku akan sangat kehilangan masakan Ummi yang super enak itu!

Singkat cerita, berangkatlah aku berbekal bumbu instan dan rendang Padang asli yang khusus dibuatkan oleh tanteku selama 4 jam lebih, agar tahan lama! Dan inilah penyebab kecelakaan pertamaku di dapur. Ceritanya si rendang ini, supaya tahan lama, langsung kumasukkan ke freezer. Berhubung hari2 pertama masih banyak undangan makan di sana-sini (aku selalu makan roti dan susu untuk sarapan, nasi hanya untuk siang dan malam saja), maka rendang ini duduk manis di sana. Ketika aku pertama kalinya makan siang di rumah, teringatlah pada si rendang tersayang yang sudah membeku. Dengan tenangnya, kumasukkan si beku ini ke panci, langsung nyalain kompor. Bukannya cair, yang ada malah si rendang ini gosong dengan sukses! Setelah menelpon tanteku, barulah misi penyelamatan pertama dilangsungkan. Berhubung saat itu aku belum punya microwave, jadilah rendang gosong tadi kudinginkan dulu, masukkan ke dalam plastik bersih, dan kusimpan di atas nasi dalam rice cooker. Sukses! Siang itu aku hanya makan nasi dengan kering tempe bekalku, namun malamnya sang rendang sudah kunikmati dengan lahapnya.

Dua tahun di Saitama, aku dikelilingi oleh para jago masak yang tidak pelit membagi ilmunya, namun tetap saja banyak misi penyelamatan yang harus kulakukan, semata2 karena sifat pelupaku, yang entah kenapa, selalu kambuh saat di dapur… demam panggung kali, yak.

Walaupun demikian, setiap saat ngumpul2 untuk masak di rumah teman, aku selalu memilih untuk tugas belanja, plus jagain anak2 mereka, ketika mereka sibuk memasak, dan akhirnya jadi tester saat masakan sudah jadi.

Satu hal yang kuingat adalah, ketika sahabatku berulang tahun. Entah kenapa, saat itu aku ingin sekali membuatkan kue untuknya, padahal aku belum pernah membuat kue sendirian! Alhamdulillah, kue coklat berhiaskan strawberry pertamaku itu sukses! Oleh sahabatku, kue itu dibagi ke teman2 se-asrama, dan 1/6-nya dibawa pulang. Sejak itulah, aku hanya membuat kue ini pada kesempatan tertentu, karena rasanya sudah karuan, hehehe!

Soal masakan, hanya sekali aku terpaksa menyumbang masakan, yaitu saat perpisahan kursus Jepang intensif di kampus, tahun 2001. Karena aku satu2nya dari Indonesia, jadi terpaksalah aku masak sendiri, dan untung saja masih ada bumbu bali instan di rumah. Jadilah bali telur dan tahu itu mewakili Indonesiaku… dan ternyata, Alhamdulillah…sukses! Temen dan para Sensei Jepun tidak kepedesan, dan temen Thailand juga cukup puas, walaupun kurang pedes bagi mereka.

Kembali dari Saitama, kembali aku tak bersentuhan dengan dapur. Pekerjaanku yang selalu pergi pagi pulang malam (kerja atau ngeronda, yah), plus Ummi yang hobi memasak, ditambah dengan banyaknya tukang jajanan di sekitar rumah, adalah pendukung kemalasanku untuk ke dapur. Dan ternyata, 4 tahun kemudian, aku dihadapkan pada kondisi yang sama…kembali ke Jepang, kembali harus memasak sendiri.

Kali ini kondisiku jauh berbeda, tinggal sendirian di Matsudo, tak seperti asrama di Saitama, membuatku (yang akhirnya bosan dengan rasa bumbu instan yang monoton) mulai ‘sedikit’ kreatif, walaupun tak jauh dari masakan tumisan serta bahan dasar telur (makanan favoritku) dan seafood.

Untungnya temen2ku di Chiba pun jago memasak. Jadilah, via telepon, aku berkonsultasi pada mereka, saat akan memasak resep baru. Selain itu, tanteku di BSD juga jadi sasaran bertanya, karena beliau mahir memasak yang praktis dan enak. Kalau Ummi sih, perbendaharaan bumbu masaknya sudah sangat advance, sehingga aku sering bertanya ke Ummi untuk teori2 dasar perbumbuan saja…*halah, kemelipen, le…wong cuman nanya: kemiri itu gunanya apa, gitu kok*

Satu hal yang wajib buatku: tidak boleh berbuat mubazir! Oleh karena itu, setiap ‘kecelakaan’ di dapur ini selalu kuakali dengan misi penyelamatan jadi2an, yang penting bahan makanan itu tidak terbuang. Biar tampangnya ajaib, yang penting enak, hehehe! Itulah sebabnya, hingga saat ini aku masih nggak PD untuk berbagi masakan dengan teman2…karena vocab-ku untuk makanan sedari dulu cuman 2: enak dan enak sekali….

Di Indonesia, kata nggak enak hanya kulontarkan untuk masakan pedes, karena tidak sanggup untuk memakannya. Namun di Jepun, tidak enak ini rata2 karena hambar bin anyepnya masakan di sini, tidak seperti masakan Indonesia yang full bumbu.

Hal lain yang kusuka di Jepang ini, walaupun kadang2 suka geli dengan pertanyaanku yang bahlul bin polos tentang per-dapur-an (contoh nyatanya: kemiri itu makenya gimana, ya? Diiris, diparut, atau gimana?), tapi teman2ku di sini selalu siap membantu dan berbagi ilmu, juga selalu memotivasi untuk selalu belajar memasak…hal tersulit ketiga bagiku setelah menggambar dan menghafal kanji.

Di sisi lain, pengalamanku selama ini membuatku semakin kagum kepada Ummi dan semua yang mahir memasak dan rajin ke dapur. Ternyata butuh perjuangan panjang untuk ‘sekedar’ menghadirkan satu jenis masakan di piring kita, si tukang makan ini. Survey di TV Jepang (lupa sumbernya) telah membuktikan bahwa kecelakaan terbanyak justru terjadi di dapur, dari mulai kompor meleduk, minyak nyiprat karena masakan beku yang langsung digoreng tanpa dicairkan lebih dulu, bumbu2 yang mengandung gas yang bisa meledak jika diletakkan deket kompor, sampai dengan telor rebus yang meletus saat dihangatkan di microwave, dsb..

Selain itu, ternyata banyak sekali yang perlu diperhatikan agar masakan masih tetap “sehat” sesudah matang, mulai dari proses pengirisan, menggoreng, dsb.. Sehat di sini dalam arti vitamin dan zat2 lain yang terkandung di dalamnya tidak hilang dalam proses pemasakan. Jadi inget pelajaran tata boga di SD dan SMP dulu, ternyata memasak sudah menjadi satu ilmu tersendiri karena kompleksnya pekerjaan ini.

Pantas saja, sedari dulu Abi selalu berkata,”Kalau makan, habisin yang bersih, jangan disisakan. Masih banyak orang-orang di luar yang kekurangan makan, jadi kita nggak boleh membuang2 makanan!” Atau pesan Abi lainnya,”Jangan pernah menghina makanan, apa yang ada dimakan, karena itu rejeki dari Allah.” Inilah salah satu sebabnya kenapa vocab makananku hanya enak dan enak sekali.

Ini juga kurasakan sendiri, saat pertama kalinya aku menjamu temanku di Saitama. Saat itu temanku dan suaminya (orang Jepang), main ke rumah. Aku hanya masak nasi uduk (bumbu instan, pastinya), tempe goreng, dan dadar telur isi sosis. Apa yang terjadi? Ternyata suami temenku itu makannya nambah! Temenku saja sampai bengong…,”Wah, baru sekali ini dia makan nambah, Fit…biasanya di rumah cuman dikit doang!” Hehehe…aku jadi tersandung, eh…tersanjung, deh. Lah, si temenku ini kan lebih jago masak dariku. Jangan2 emang karena laper aja kali, yak, soalnya rumah mereka 1,5 jam dengan KA dari Saitama.

***

Pada akhirnya, seperti yang pernah kubilang pada seorang teman, tak ada yang tak mungkin, selama kita masih diberi waktu. Begitu juga untuk memasak ini. Perjalanan untuk bisa memasak memang masih jauh, tapi bukannya tak mungkin. Butuh waktu dan kemauan, pastinya.

Selagi ada kesempatan belajar dari temen2 yang ahli masak di sini, selagi masih bisa bertanya2 pada Ummi dan tante, selagi masih sempet ke dapur, selagi masih bisa bikin kecelakaan dan penyelamatan tanpa harus dimarahi orang lain, selagi masih butuh makan, selagi harus kepepet masak sendiri (lho!), ayooo…memasaaaaaak, eh…belajar masak, ding…salah lagi deh, hihihi.

***

Buat semuanya yang sudah direpotkan dengan ketidakmampuan masakku dan sering memasakkan buatku (terutama Ummi), mohon maaf dan terima kasih sedalam2nya…semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan pahala-Nya bagi semuanya.

*T*A*M*A*T*

Nishi Chiba, 19 Januari 2008 (01.12 JST)

(After another kitchen accident, as usual)