Thursday, June 19, 2008

Berburu Rubah Api

Semalem aku download FF (Firefox) 3, dan ternyata ada beberapa trouble: website kampusku nggak bisa diakses, walaupun certificate-nya sudah didaftarin, trus tiap copy/paste, pasti langsung crash, dan layar si rubah api ini langsung menutup. Ada dialog box untuk memfungsikan text editor ini (yang lumayan panjang), tapi setiap aku berusaha copy/paste ke word, kembali crash terjadi. Akhirnya kuputusin buat kembali ke selera asal, FF 2.0.0.14.

Parahnya, pas mau balik ke FF versi lama, ternyata yang english version-nya udah nggak ada, karena semua search engine mengarah ke FF3 ini! Ampun banget, deh! Jadinya terpaksa pake FF 2.0.0.14 versi Jepun, nambahin language pack, baru dah… FF-nya nggak pake bahasa keriting lagi.

Dan ngubek2 si rubah api ini makan waktu lama banget, terutama untuk ngaktifin language pack-nya (lah wong perintahnya in Jepun semua, gimana nggak puyeng); padahal mestinya aku bisa ngerjain setoranku. Maunya cepet, eh malah jadi ngabisin waktu gini, deh.

Pelajaran buat diri-sendiri: jangan mudah tergoda dengan software baru, karena itu belum tentu cocok dengan kebutuhan.

Maaf buat temen2, ini cuman pemberitahuan kenapa semalem nggak OL atau pun bales e-mail2 yang urgent, soalnya internetku byar-pet gara2 si rubah api baru ini crash melulu… ('kali aja ada yang nanya, mendingan GR daripada minder 'kan, hehehe ).

 

***

(Dari sini)

Nishi Chiba, 19 Juni 2008 (19.37 JST)

*Curhat doang abis puyeng ngubek2 FF semalem... *

Wednesday, June 18, 2008

Refugee Film Festival

Start:     Jun 20, '08 5:30p
End:     Jun 27, '08
Location:     Tokyo
In celebration of World Refugee Day on 20th June 2008, UNHCR and Japan for UNHCR proudly present the 3rd Annual Tokyo Refugee Film Festival.

The Tokyo Refugee Film Festival is becoming a vital component of UNHCR's year round action plan to raise awareness of the plight and triumphs of the world's 33 million refugees and internally displaced persons. A select array of films from across the globe gives voice to seldom-heard stories of hope, despair and resilience. The select films give voice to seldom-heard stories of hope, despair and resilience from across the globe.

Dates: 20 (World Refugee Day) - 27 June 2008
Fee: Free Entry (No need to RVSP: first come, first served)
Venues: Goethe-Institut Japan
Instituto Cervantes de Tokio
Istituto Italiano di Cultura di Tokyo
L'Institut Franco-Japonais de Tokyo
NHK Fureai Hall
Organizers: UNHCR Representation in Japan
Japan for UNHCR
Contact: 03-3499-2310 (UNHCR Representation in Japan, Public Information)
jpntofes@unhcr.org

Admission Guidelines: Admission to all screenings is free of charge. There is no guarantee of seats, which are allocated on a first come, first served basis.
There is no seat reservation.
Doors are scheduled to open 30 minutes before each screening, unless a previous screening or Q&A is still in session.
Only L'Institut Franco-Japonais issues admission coupons from one hour prior to the scheduled screening time.
Please contact the venues for the latest information.

***

For films' list and timetable, please check this website

Refugee Film Festival

Start:     Jun 20, '08 5:30p
End:     Jun 27, '08
Location:     Tokyo
In celebration of World Refugee Day on 20th June 2008, UNHCR and Japan for UNHCR proudly present the 3rd Annual Tokyo Refugee Film Festival.

The Tokyo Refugee Film Festival is becoming a vital component of UNHCR's year round action plan to raise awareness of the plight and triumphs of the world's 33 million refugees and internally displaced persons. A select array of films from across the globe gives voice to seldom-heard stories of hope, despair and resilience. The select films give voice to seldom-heard stories of hope, despair and resilience from across the globe.

Dates: 20 (World Refugee Day) - 27 June 2008
Fee: Free Entry (No need to RVSP: first come, first served)
Venues: Goethe-Institut Japan
Instituto Cervantes de Tokio
Istituto Italiano di Cultura di Tokyo
L'Institut Franco-Japonais de Tokyo
NHK Fureai Hall
Organizers: UNHCR Representation in Japan
Japan for UNHCR
Contact: 03-3499-2310 (UNHCR Representation in Japan, Public Information)
jpntofes@unhcr.org

Admission Guidelines: Admission to all screenings is free of charge. There is no guarantee of seats, which are allocated on a first come, first served basis.
There is no seat reservation.
Doors are scheduled to open 30 minutes before each screening, unless a previous screening or Q&A is still in session.
Only L'Institut Franco-Japonais issues admission coupons from one hour prior to the scheduled screening time.
Please contact the venues for the latest information.

***

For films' list and timetable, please check this website

Monday, June 09, 2008

Alarm Kebakaran di Dini Hari (9 Juni 2008)


Minggu malam kemarin, aku berniat untuk tidur agak cepat, karena Senin pagi ini harus ketemu dengan Pakdhe, sang dosen pembimbing seniorku. Setelah menyiapkan data dan perlengkapan lainnya, akhirnya sekitar jam 1-an dini hari, aku pun masuk ke peraduan.

 

Saat kesadaran sudah berkurang hampir sepenuhnya, tiba2 terdengar suara dering bel, yang makin lama makin keras, dan sukses membangunkanku sepenuhnya. Aku duduk sebentar di pembaringan, memastikan tidak ada gempa atau gerakan2 aneh lainnya. Setelah itu baru menghampiri jam bekerku di meja, yang sudah lama tidak kufungsikan karena bunyi alarmnya yang tidak ramah lingkungan, super keras, sperti deringan yang kudengar ini! Saking kerasnya, pernah saat tinggal di asrama Saidai dulu, terdengar bunyi gedebukan di sebelah kamarku saat dia berbunyi! Jadinya aku terbangun karena suara gedubrakan ini, bukan karena si beker, hehehe. Padahal justru karena suara kerasnya inilah, dulu dia kubeli. Maklumlah, kalau aku sudah tidur, bangunnya susah banget, walaupun bumi bergoncang juga tetap tidur pulas! Dan ternyata… memang si beker tak berbunyi, tetap duduk manis di tempatnya.

Sementara itu, dering ini tetap terdengar. Kunyalakan lampu, mengenakan kerudung, lalu berjalan ke pintu. Saat terbuka, kulihat alarm kebakaran di depan kamarku menyala! Ah, ternyata ini tho, yang bunyinya mirip si beker itu! Tak lama kemudian, terdengar pintu terbuka di sebelah kananku. Ternyata seorang pria Jepang yang tinggal di sana, masih muda, sepertinya mahasiswa Chibadai juga, mengingat gedungku ini berdekatan dengan Chibadai (baru sekali ini aku melihatnya, selama ini kupikir kamar itu kosong).

 

“Doshite desu ka?” tanyaku pada si pria ini. Dia hanya diam sambil menelengkan kepalanya ke kanan, bahasa tubuh orang Jepang yang menandakan ketidaktahuan. “Daijobu desu ka?” tanyaku lagi padanya. Kembali dia mengulangi gerakan yang sama, sambil tangan kirinya sibuk memencet HP, dan tangan kanannya menahan pintu.

 

Melihat jawabannya, tadinya kuputuskan untuk kembali tidur, namun terdengar kembali suara pintu terbuka, kali ini dari sebelah kiriku. Seorang gadis Jepang (kalau dia ini sudah beberapa kali bertemu denganku di koridor yang menghubungkan 4 kamar di lantai ini) muncul dengan pakaian untuk bepergian dan sebuah ransel, lengkap dengan earphone dan ipod-nya!

 

Dia bertanya hal yang sama denganku kepada si pria, yang lagi2 hanya dijawab dengan telengan kepala . Aku pun bertanya pada si gadis ini,”Daijobu desu ka?” Dan si gadis ini menjawab bahwa kemungkinan ada kebakaran, jadi menurutnya lebih baik kalau keluar kamar saja, kemudian dia pun berlalu ke arah lift.

 

Aku pun menutup pintu, berganti pakaian, mangambil ransel, kacamata, dan HP-ku. Yap, saat bangun tadi aku lupa pakai kacamata, sehingga wajah mereka ini tak begitu terlihat jelas olehku. Sama sekali tidak ada rasa panik saat itu, karena aku yakin bila kebakaran benar2 terjadi, pasti mobil PMK sudah tiba sedari tadi, mengingat lokasinya yang sangat dekat dari sini.

 

Setelah itu, aku pun keluar dan mengunci pintu, keluar dengan bersepatu tanpa kaos kaki, langsung menuju lift. ‘Paling cuma sebentar,’pikirku, lagipula celana yang kukenakan menutup rapat sepatuku hingga mata kaki.

 

Setibanya di bawah, ternyata benar dugaanku, tidak ada apa2, si gadis itu pun tak ada! Karaoke dan restoran di lantai dasar gedungku dipenuhi pengunjung seperti biasa. Ketika melewati alarm kebakaran di lantai dasar, ada 2 orang pria yang juga menuju ke sana. Setelah mereka memastikan tidak ada apa2 sambil mendekati alarm (sepertinya akan mematikan alarm ini), aku pun kembali ke kamar, dan bersiap2 melanjutkan tidur yang terganggu tadi.

Saat kulihat HP, ternyata pk. 01.30! Tanggung untuk tidur lagi, karena sejam lagi waktu sholat Subuh tiba. Namun karena aku masih agak2 pusing karena bangun terpaksa tadi, jadilah aku tetap melanjutkan misi tidurku.

 

Walhasil, pagi2 saat bangun untuk ke kampus, kepalaku pusing dan ngantuk berat, hiks. Tapi ada untungnya juga false alarm ini, karenanya aku bisa ketemu dengan para tetanggaku, yang selama ini tidak pernah terlihat karena beda jam orbit, hehehe.

 

***

(Dari sini)

Nishi Chiba, 10 Juni 2008 (00.28 JST)

* Masih sambil ngantuk berat…*

 

 

 

Sunday, June 08, 2008

Field Trip to Sendai and Aizuwakamatsu

Start:     Jun 14, '08 07:00a
End:     Jun 15, '08 7:30p
Location:     Sendai & Aizuwakamatsu
Setelah FT terakhir 2 tahun yang lalu, akhirnya bisa juga ikutan FT barengan temen2 sekampus lagi tahun ini, hehehe:D. Insya Allah lancar semuanya dan cuaca cerah selama FT ini...:)

Monday, June 02, 2008

Tokyo Metro Serial Signs




Setelah sukses dengan debut pertamanya (April) soal cowok yang duduknya boros, baca manga, sambil menebar sampah di sekelilingnya (kelewat euy, gak kefoto;(), diikuti si mbak yang sibuk dandan (Mei), kini peringatan berikutnya di Tokyo Metro berkisah tentang si ibu yang heboh nelepon di KA (Juni).

Peringatan berseri ini seingatku diganti setiap awal bulan, dengan gambar yang unik, sehingga menggodaku untuk mengabadikannya *halah:D*. Yang kocak di seri ketiga ini, situasi bertelepon si ibu meliputi 4 situasi, dari pertama masih sopan dengan agak menutupi mulut, kemudian emosi meninggi sampe nangis2, terus jadi sok mesra lagi:D.

Jadi penasaran dengan seri berikutnya...tema apa yang diangkat, ya? Jangan2 soal anak sekolah yang suka berisik ngobrol dan duduk bergerombol bareng kumpulan tasnya di depan pintu, yang seringnya bikin susah orang keluar masuk KA...:). Mari kita tunggu awal Juli ini, Insya Allah:D...

1 Juli 2008
Ternyata... soal earphone, tho....:D BTW, si bapak yang jadi objek penderita itu kok sama di semua poster, ya?:D

1 Agustus 2008
Soal orang yang berenang, alias maksain masuk ke KA (kok mendadak nyeri pinggangku sakit lagi, ya...hehehe ;P).

1 September 2008
Ini dia yang sering kualami kalo ketemu anak2 sekolah di hari libur, pada bawa gembolan segede gambreng, dan naruhnya sembarangan pula:D.

1 Oktober 2008
Asli geli sendiri liat yang ini... kayaknya kejadian sama orang mabuk kali ya, kalo nggak sih...pasti udah ditimpukin orang sestasiun:D.

5 November:
Ini yang sering kejadian kalo bareng sama gerombolan anak sekolah atau bapak2 yang pulang mabuk:(. Berisiknya...ck..ccck....cckk..:(