Sunday, September 30, 2007

Agar Cinta Bersemi Indah


Kado pernikahan untuk Indi dan Omi di November nanti, serta rekan2 yang akan menggenapkan setengah dien-nya...semoga senantiasa menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, Amiiin...




Agar Cinta Bersemi Indah    
oleh : M. Fauzil Adhim
 

Menerima pendamping kita apa adanya dengan tidak berharap terlalu banyak, merupakan bekal untuk mencapai kemesraan dalam rumah tangga dan kebahagiaan di akhirat.

Sebagai hamba yang dianugerahi fitrah, kita memang perlu menyeimbangkan harapan. Tak salah kita berdoa memohon suami yang sempurna, tetapi pada saat yang sama kita juga harus melapangkan dada untuk menerima kekurangan. Kita boleh memancangkan harapan, tapi kita juga perlu bertanya apa yang sudah kita persiapkan agar layak mendampingi pasangan idaman.

Ini bukan berarti kita tidak boleh mempunyai keinginan untuk memperbaiki kehidupan kita, rumah tangga kita, serta pasangan kita. Akan tetapi, semakin besar harapan kita dalam pernikahan semakin sulit kita mencapai kebahagiaan dan kemesraan. Sebaliknya, semakin tinggi komitmen pernikahan kita (marital commitment) akan semakin lebar jalan yang terbentang untuk memperoleh kebahagian dan kepuasan.

Apa bedanya harapan dan komitmen? Apa pula pengaruhnya terhadap keutuhan rumah tangga kita? Harapan terhadap perkawinan menunjukkan apa yang ingin kita dapatkan dalam perkawinan. Bila kita memiliki harapan perkawinan yang sangat besar, sulit bagi kita untuk menerima pasangan apa adanya. Kita akan selalu melihat dia penuh kekurangan. Jika kita menikah karena terpesona oleh kecantikannya, kita akan segera kehilangan kemesraan sehingga tidak bisa berlemah lembut begitu istri kita sudah tidak memikat lagi. Betapa cepat dan berlalu dan betapa besar nestapa yang harus ditanggung.

Sementara itu, komitmen perkawinan lebih menunjukkan rumah tangga seperti apa yang ingin kita bangun. Kerelaan untuk menerima kekurangan, termasuk mengikhlaskan hati menerima kekurangannya membuat kita lebih mudah mensyukuri perkawinan.

Disebabkan oleh komitmen yang sangat kuat pada Allah dan Rasul-Nya istri Julaibib mengikhlaskan hati untuk menikah dengan Julaibib. Yang baru semalam usia pernikahan mereka Julaibib mengakhiri hayat di medan syahid. Ketika ibunya merasa tidak rela dikarenakan rendahnya rendahnya martabat dan buruknya perawakan fisik, ia meminta agar orang tuanya menerima pinangan itu kalau memang Rasulullah saw. yang menentukan.

Orang yang melapangkan hati untuk menenggang perbedaan, cenderung akan menemukan banyak kesamaan. Perbedaan itu bukan lantas tidak ada, tetapi kesediaan untuk menenggang perbedaan membuat kita mudah untuk melihat kesamaan dan kebaikannya. Sebaliknya, kita akan merasa tidak nyaman berhubungan dengan orang lain, tidak terkecuali pendamping hidup kita, bila kita sibuk mempersoalkan perbedaan. Apalagi jika kita sering menyebut-nyebutnya, semakin terasa perbedaan itu dan semakin tidak nyaman membina hubungan dengannya.

Semoga Allah melindungi kita dari mempersoalkan perbedaan tanpa mengilmui. Semoga Allah menjauhkan kita dari kesibukan yang membinasakan. Semoga Allah pula kelak mengukuhkan ikatan perasaan di antara kita dengan kasih sayang, ketulusan, dan kerelaan menenggang perbedaan. Sesungguhnya telah berlalu umat-umat sebelum kita yang mereka binasa karena sibuk mempersoalkan perbedaan dan memperdebatkan hal-hal yang menjadi rahasia Allah.

Nah, jika mempersoalkan perbedaan, menyebut-nyebutnya, dan mengeluhkannya akan membuat hubungan renggang, mengapa tidak melapangkan hati untuk menenggangnya? Sesungguhnya menenggang perbedaan akan menumbuhkan kasih sayang dan kemesraan yang hangat. Ada perasaan mengharukan yang sekaligus membahagiakan jika kita memberikan untuknya apa yang ia sukai.

Untuk itu, ada tiga hal yang perlu kita pahami agar ia mempercayai ketulusan kita. Pertama, berikanlah perhatian yang hangat kepadanya. Besarnya perhatian membuat dia merasa kita sayang dan kita cintai. Kedua terimalah ia tanpa syarat. Penerimaan tanpa syarat menunjukkan bahwa kita mencintainya dengan tulus. Tidak mungkin menerima dia apa adanya jika kita tidak memiliki ketulusan cinta dan kebersihan niat. Ketiga, ungkapkanlah dengan kata-kata yang tepat.

Berkaitan dengan ungkapan ini, ada sebuah tips yang ahsan yang disampaikan oleh ustaz yang kini masih mengajar di jurusan Psikologi, UII, Yogyakarta ini. Yakni terminologi "aku" dan kamu". Saat kita mendapatkan bahwa masakan yang dibuat pasangan kita keasinan misalnya, maka gunakanlah kata ganti "aku" . "Aku lebih suka kalau sayurnya lebih manis, sayang" Tapi saat kita mendapatkan suatu kelebihan pada diri pasangan, ia sukses menggoreng telor dadar misalnya (biasanya ia menggoreng berkerak), maka kita gunakan kata ganti "kamu". "Kamu memang pintar, istriku". Kita gunakan kata "aku" untuk sesuatu yang sifatnya negatif dan "kamu" untuk sesuatu yang sifatnya positif. Untuk semua hal.

Tampaknya memang benar, karena penggunaan kata ganti "kamu" untuk sebuah kesalahan yang telah dilakukan oleh pasangan kita cenderung menyaran pada arti memvonis alih-alih memosisikan pasangan kita sebagai tertuduh.

Dalam perspektif pragmatik (linguistik), terminologi ini merupakan sebuah upaya penggunaan maksim kesopanan dengan tetap mempertahankan maksim kerja sama. Dengan tujuan agar tidak terjadi konflik pada keduanya.

Berangkat dari petunjuk Allah ini tidak layak bagi kita untuk sibuk mempersoalkan kekurangan ataupun kesalahan, apalagi kekurangan yang sulit dihilangkan, sepanjang ia tidak melakukan kekejian yang nyata. Betapa pun banyak yang tidak kita sukai darinya, kemesraan dengannya tak akan pudar jika kita mencoba untuk berbaik sangka kepada Allah, barangkali di balik itu Allah berikan kebaikan yang sangat besar. Sebaliknya, sesedikit apa pun keburukannya, bila kita sibuk menyebut-nyebut dan mengingatnya, akan sangat memberatkan jiwa. Dampak selanjutnya tidak hanya bagi hubungan suami istri, tetapi merembet pada hubungan kita dan si kecil.

Terimalah ia apa adanya. Terimalah kekurangannya dengan keikhlasan hati maka akan kita temukan cinta yang bersemi indah. Sesudahnya berupaya memperbaiki dan bukan menuntut untuk sempurna. Bukankah kita sendiri mempunyai kekurangan, mengapa kita sibuk menuntut istri untuk sempurna? Ada amanat yang harus kita emban ketika kita menikah. Ada ruang untuk saling berbagi. Ada ruang untuk saling memperbaiki. Dan bukan saling mengeluhkan, alih-alih menyebut-nyebut kekurangan.

Pahamilah kekhilafannya agar ia merasa ringan dalam memperbaiki, meski bukan berarti kita lantas membiarkan kesalahan. Berikanlah dukungan dan kehangatan kepadanya sehingga ia berbesar hati menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan. Tunjukkanlah bahwa kita memang sangat menghargainya, menerimanya dengan tulus, mau mengerti dan bersemangat mendampinginya.

Dalam buku ini Ustaz Fauzil memang tidak hanya membahas seputar keikhlasan menerima pasangan kita apa adanya. Namun tampaknya beliau memandang masalah yang remeh temeh ini dalam beberapa hal telah menjadi batu karang yang cukup terjal yang kemudian melahirkan benih-benih konflik dan alih-alih perceraian.

Seperti pada bagian akhir, beliau menjelaskan bagaimana upaya belajar itu tidak sebatas menerima apa adanya, tetapi juga diikuti dengan belajar mendengar dengan sepenuh hati. Karena tidak jarang kita bukan tidak paham jawaban yang sesungguhnya diinginkan di balik pertanyaan pasangan.

Cukup banyak hal sepele yang tampaknya kita anggap telah kita berikan tetapi ternyata hal itu jauh meleset dari dugaan. Kita bukan mendengar pasangan tetapi mendengar diri sendiri, kita bukan memberi solusi tapi malah menambah materi. Kita bukan memberi jalan keluar alih-alih menghakimi. Kita bukan memberikan jawaban, tetapi malah memberikan pertanyaan. Kita bukan meringankan tetapi malah memberatkan. Benarkah?

Al akhir, kekayaan itu ada di jiwa. Dan keping kekayaan itu dimulai dari ketulusan menerima. Dengan kekayaan jiwa kita akan lebih mudah memberikan empati, lebih mudah untuk memahami, lebih mudah untuk berbagi dan lebih mudah mendengar dengan sepenuh hati.

Hari ini, ketika kita bermimpi tentang sebuah pernikahan yang romantis sementara ikatan batin di antara kita dan pasangan begitu rapuh, sudahkah kita berterima kasih kepadanya? Sudahkah kita meminta maaf atas kesalahan kesalahan kita? Jika belum, mulailah dengan meminta maaf atas kesalahan-kesalahan kita dan ungkapkan sebuah panggilan sayang untuknya. Mulailah dari yang paling mudah, hatta yang paling remeh atau kecil sekalipun. Mulailah dari yang paling kecil, demikian Ustaz Aa' berpesan. Little things mean a lot, demikian Ustaz Fauzil menambahkan. Agar cinta bersemi dalam keluarga kita, agar cinta senantiasa berbunga dalam kehidupan kita.

Masya Allah.
Subhanallah.
Alhamdulillahirabbil alamiin.
Wallahu alam bisshawab.

(bagi yang belum menikah tidak usah khawatir, jika engkau jaga risalah Allah adalah sebuah keniscayaan jika Allah kan berikan yang terbaik buat antum, sekali lagi terbaik dalam perspektif Allah, dan bukan perspektif kita)




(Dikutip dari sini)

(Dari sini)

Friday, September 28, 2007

ORSJ National Conference & Farewell - (27-28 September 2007)




Alhamdulillah, akhirnya presentasi hari ini berakhir juga. Presentasi pertamaku di konferensi, sekaligus satu2nya presenter asing, karena peserta lainnya Jepang semua;D. Agak2 krisis PD hari ini, karena akan mempresentasikan tentang Tokyo ke orang Jepang, hehehe;). Kalau presentasinya tentang Indonesia, sih...so pasti PD abis;P.

Acara ini merupakan rangkaian dari ORSJ (Operations Research Society of Japan) 50th Anniversary, yang kali ini diadakan di kampusku, GRIPS, karena sang Vice President ORSJ ini adalah dosen pembimbing sekaligus Vice President GRIPS.

Hari pertama diisi dengan presentasi di pagi dan sore hari, plus International Session di siangnya, yang menampilkan para pendekar OR dari manca negara: RRC(yang kujemput kemaren;P) , Filipina, AS, dan Korea.

Hari kedua, hanya dipenuhi oleh presentasi, termasuk diriku yang kesripahan jadwal pagi: 09.50-10.10, hiks;(. Berkat jadwal ini pulalah, aku jadi bisa menyaksikan suasana pagi di Roppongi yang masih sepi, jam 08.00, dan hanya dipenuhi oleh taxi serta mobil2 minuman pengisi vending machine;).

Total presenter 91 orang, dan dibagi dalam 6 ruangan paralel di hari pertama, serta 7 ruang paralel di hari kedua. Di ruangan dan sesiku ini, hanya diriku seorang yang ber-English ria...lainnya Japanese, jadinya daku mengheningkan cipta dan merenungkan makna sambil menunggu presentasi mereka. Untungnya senseiku maklum, jadinya aku gak harus "hilang" di tengah lautan kanji ini berlama2, cukup sampe sesi pertama berakhir di 10.30.

Alhamdulillah, presentasi berjalan dengan lancar, cuman sayangnya, dari 40-an orang yang hadir, yang nanya kok cuman 2 orang aja, ya? Tadinya kupikir kendala bahasa, tapi ternyata pas presenter sebelum dan sesudahku yg orang Jepang asli, pertanyaannya malah hanya muncul dari 1 orang doang;(. Apa memang orang Jepang jarang nanya di forum2 seperti ini, ya?

Setelah itu, sambil menunggu sensei dari Osaka, aku bertemu dan foto2 dgn seniorku dari Bangladesh, yang baru saja lulus PhD minggu lalu, dan akan pulang besok (jadi pengen cepet lulus, nih...;(). Yang lucu banget anaknya, si Rayyan...asli pemalu abis, dan senyumnya wah...nggak kuku, hihihi:P.

Oya, di foto terakhir ada OOT lagi, gara2 kemaren nemu penertiban parkir di Roppongi Dori oleh kedua orang berkostum hijau-biru ini. Segitu dulu...mau menebus tidur yang kurang, gara2 4 hari belakangan ini terpaksa tidur pagi dan bangun pagi pula, hehehe....

Mudik...euy: Lebaran en data tambahan...;)

Start:     Oct 4, '07 11:00a
End:     Nov 22, '07 11:00p
Location:     Indonesia
Rencana mudik lagi tahun ini dengan 3 agenda pokok: Lebaran bareng keluarga besar, ngumpulin data riset tambahan, plus kondangan :).

Insya Allah kalo semuanya lancar, tgl. 23 November sudah merapat di Narita lagi...melanjutkan sisa2 perjuangan, ceileh;D.

Gak terasa, tinggal setahun lagi jatah beasiswa berakhir, semoga data2 sensitifnya kali ini bisa terkumpul semuanya, mohon doanya, yaaa....

Yak, siap2, packingnya agak banyak kali ini...soalnya banyak buku yang harus dipulangkan, gara2 lemari buku di rumah sudah overload, hehehe... Bismillah...

Seminar di Osaka

Start:     Dec 13, '07 08:00a
End:     Dec 15, '07
Location:     Osaka University
Tadi ketemu dosen tamu yang dari Osaka, dan beliau ngundang kita (aku dan seorang temen dari Filipina) untuk presentasi di kampusnya bulan Desember ini, setelah seminar bulanan sebelumnya selalu dilakukan di kampus kami, GRIPS;D.

Deg2an sih, soalnya dia bakalan minta seluruh mahasiswanya buat hadir juga, hehehe.... Pokoknya gambarimasu, lah...Osaka...I'm comiiing;D

Tuesday, September 25, 2007

Dari Suidobashi ke Roppongi - 25 September 2007




Hari ini kebagian tugas buat ngejemput salah satu dosen tamu dari RRC, yang nginep di Tokyo Prince Hotel, Tokyo. Makanya jalur keberangkatan hari ini berubah, bukannya transit di Akihabara seperti biasa, tapi di Suidobashi, yang belakangan baru kutahu ternyata stasiun terdekat dari Tokyo Dome yang beken itu;D.

Pas nyampe hotelnya, lebih kaget lagi, karena ternyata si hotel ini deket buanget sama Tokyo Tower! Cuman memang gedungnya terlihat udah lama, sih...walaupun suasana cerah hari ini tetep saja membuatku jeprat-jepret lingkungan di sekitar sini dengan kamera HP tercinta;D.

Pulangnya, karena suasana sudah agak2 mendung, jadinya menyusuri bagian lain Roppongi yang selama ini jarang kulewati, biasa motong jalan soalnya, hehehe;D.

Ternyata sudah banyak perubahan baru di sini, di antaranya ada lorong bawah tanah yang menuju National Art Center of Tokyo (NACT), tetangga depan kampusku;D.

Monday, September 24, 2007

Akihabara at Night - 13 September 2007




Ini foto2 pas buka puasa hari pertama bareng Ike dan Mbak Heni di Akihabara.

Foto yang terakhir itu mobil jenazah, yang nemu pas pulang dari Book-Off Higashi Chiba 2 hari berikutnya...memang OOT, cuman pengen aja masukin di sini, jarang2 nemu mobil ginian soalnya, hehehe;D.

Friday, September 21, 2007

Linkin Park - What I've Done




Video menarik tentang berbagai kerusakan yang ditimbulkan manusia di muka bumi: perang, bencana kelaparan, pencemaran lingkungan, dsb.

Lagunya...seperti biasa ala Linkin Park...enak dan menghentak;D

*Mostingnya video melulu, maklum baru kelar nguber setoran, hehehe;D*

Opick - Tombo Ati




Ada 2 yang teringat tiap denger lagu ini: Ummi dan Ramadhan :D. Soalnya lagu ini jadi favorit Ummi pas diset sebagai OST Ramadhan RCTI tahun 2006 kemaren.



Andra and The Backbone - Sempurna (Video Clip)




Sebenernya nggak gitu suka lagu romantis, cuman pas dapet ini dari Ersa , ternyata suara gitarnya oke banget, jadi suka deh, hehehe;D.

Tapi tetep aja liriknya biyuh, hihihi....nobody's perfect gitu, lho;D

aku bukan pilihan-iwan fals




Iwan Fals lagiiii;D

Friday, September 14, 2007

Indi and Omi's Wedding

Start:     Nov 10, '07 08:00a
Location:     BSD-Tangerang
Nikahannya Indira, adik sepupuku...Insya Allah bisa dateng, pas Hari Pahlawan soalnya, hehehe *Joko Sembung mode on;D*

Yolanda Adams - Never Give Up




A nice and inspiring song....Got the lyrics from here ...:).

***

Visions that can change the world trapped inside an ordinary girl
She looks just like me too afraid to dream out loud
And though it’s simple your idea, it won’t make sense to everybody
You need courage now If you're gonna persevere

To fulfill divine purpose, you gotta answer when you're called
So don't be afraid to face the world against all odds


CHORUS
Keep the dream alive don't let it die
If something deep inside keeps inspiring you to try, don't stop
And never give up, don't ever give up on you
Don't give up

Every victory comes in time, work today to change tomorrow
It gets easier, who’s to say that you can’t fly
Every step you take you get, closer to your destination
You can feel it now, don’t you know you're almost there?

To fulfill divine purpose, you gotta answer when you're called
So don't be afraid to face the world against all odds


CHORUS
Keep the dream alive don't let it die
If something deep inside keeps inspiring you to try, don't stop
And never give up, don't ever give up on you

Sometimes life can place a stumbling block in your way
But you're gotta keep the faith, bring what's deep inside your heart
to the light
And never give up Don't ever give up on you



BRIDGE:
Who holds the pieces to complete the puzzle?
The answer that can solve a mystery
The key that can unlock your understanding
It's all inside of you, you have everything you need yeahhhh

Sooooo, keep the dream alive don't let it die
If something deep inside, keeps inspiring you to try don't stop
And never give up, don't ever give up on you

Sometimes life can place a stumbling block in your way
But you're gotta keep the faith, bring what's deep inside your heart yeah your
heart to the light
And never give up Don't ever give up on you

Nooo don’t give up,
No, no, no, no don’t give up
Oh, no, no, no, no don't...give...up

Wednesday, September 12, 2007

Ini Kisah Ummi

Ini kisah Ummi
yang halus perangai dan lembut hati

dan telah lahirkan kami,
2 putera dan 2 puteri

Ummi yang taat kepada Abi,
tak pernah lupa ajari kami
membaca latin serta mengaji
menghitung angka juga menyanyi

Ummi yang suka bunga melati
sayur dan buah pun ia tanami
tapi takut ulat setengah mati
membuat kami tertawa geli

Ummi jagonya masak
dari nasi kebuli hingga martabak
ataupun rawon serta rendang
yang slalu membuat kami kenyang

Kala tenggelamnya matahari
beragam kue dan kopi
Ummi sediakan bagi kami
kue lapis dan singkong rebus
ataupun kroket dan ketimus
membuat kami tak pernah kurus

Ummi rajin menjahit pula
dari pakaianku hingga baju boneka
juga taplak meja serta mukena

Ummi yang telah stroke 3 kali
tetap berkeras masak sendiri
hingga adik kakakku pun jadi aspri
agar Ummi terhibur hati

Ummi yang halus dan lembut hati
dan setegar karang saat badai menghampiri
'kan selalu kurindu kini juga nanti.


***


Di ultah Ummi yang ke-70, setelah stroke yang kelima kali:
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan yang terbaik, kesehatan dan kebahagiaan lahir bathin, Amiiin.

Saturday, September 08, 2007

Karena ...


Karena dosa dan salah sering tak dirasa

karena sikap tak berkenan sering tak disengaja

karena ucapan menyinggung hati sering tak dinyana

karena usia tiada yang tahu selain-Nya…

 

Mohon dimaafkan segala luput dan khilaf,

baik lisan, tulisan, maupun perbuatan

di keseharian atau pun alam maya tanpa batasan….

 

Semoga Allah SWT mengijinkan kita,

memberikan rahmat dan lindungan-Nya senantiasa,

untuk dapat berjumpa, beribadah, dan mendekatkan diri pada-Nya

kepada Ramadhan yang penuh berkah,

serta selalu memelihara ghirah dan keimanan kita

hingga tetap istiqamah di masa-masa berikutnya.

 

Marhaban ya Syahru Ramadhan…

 

***



(Dari sini)

Nishi Chiba, 8 September 2007 (07.49 PM JST)

Menghitung hari menuju bulan penuh rahmat… Insya Allah

Karena ...


Karena dosa dan salah sering tak dirasa

karena sikap tak berkenan sering tak disengaja

karena ucapan menyinggung hati sering tak dinyana

karena usia tiada yang tahu selain-Nya…

 

Mohon dimaafkan segala luput dan khilaf,

baik lisan, tulisan, maupun perbuatan

di keseharian atau pun alam maya tanpa batasan….

 

Semoga Allah SWT mengijinkan kita,

memberikan rahmat dan lindungan-Nya senantiasa,

untuk dapat berjumpa, beribadah, dan mendekatkan diri pada-Nya

kepada Ramadhan yang penuh berkah,

serta selalu memelihara ghirah dan keimanan kita

hingga tetap istiqamah di masa-masa berikutnya.

 

Marhaban ya Syahru Ramadhan…

 

***



(Dari sini)

Nishi Chiba, 8 September 2007 (07.49 PM JST)

Menghitung hari menuju bulan penuh rahmat… Insya Allah

Saturday, September 01, 2007

Ultah Ummi...sekaligus 1 Ramadhan 1428 H

Start:     Sep 13, '07
Ulang tahun Ummi yang ke-70, Insya Allah ... Tahun ini kemungkinan bertepatan pula dengan 1 Ramadhan 1428 H.

*** Selamat menjalankan ibadah Ramadhan 1428 H, mohon maaf lahir dan bathin...
Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk senantiasa meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri, baik di bulan ini maupun di masa-masa selanjutnya, Amiiin...***