Wednesday, July 02, 2008

Berkah itu Datang Kala Hambatan Menghadang

Perjalanan kehidupan tak selamanya lancar sesuai harapan. Terkadang ada aral melintang, atau pun lubang penghalang, yang membuat kita terpaksa berjalan perlahan. Bahkan tak jarang pula badai topan menghantam, sehingga kita terpaksa berhenti sejenak, beristirahat sambil menanti, hingga cuaca kembali mendukung untuk melanjutkan perjalanan.

Namun demikian, tak selamanya hambatan dan penghalang itu bermakna kesedihan. Ada hal indah yang juga senantiasa menyertainya. Hikmah di balik setiap kejadian? Tentu saja ada, namun bukan itu yang hendak disampaikan sekarang.

Berkah terindah itu adalah persahabatan. Yah, hanya dalam keadaan di mana kita berada pada kondisi yang tidak menguntungkan inilah, kita akan dapat mengenali, mana teman sejati dan mana teman yang hanya dekat di kala senang; mana pula sahabat yang setia menemani, atau pun rekan yang hanya memanfaatkan kedekatan untuk kepentingan pribadi.

Sahabat dan teman sejati tak akan lekang oleh cobaan, tak akan menjauh karena kekurangan. Sebaliknya, berbagai keadaan yang tak nyaman ini akan semakin menguatkan ikatan, membuat mereka tak ubahnya saudara sendiri, walaupun darah sama sekali tak berhubungan.

Kehadiran mereka juga akan membuat berbagai hambatan tak akan terasa berat, dan berbagai kebahagiaan akan terasa lebih nikmat. Benar-benar merupakan berkah yang tak ternilai, mendapatkan para saudara yang dapat saling berbagi suka dan sedih, serta mengingatkan di kala kita hampir salah memilih. Saudara yang tak hanya mendukung saat kita di jalan yang benar, tapi juga yang berani marah dan pantang menyerah untuk mencegah kita berbuat salah.

Jadi bila perjalanan kehidupan ini mendapatkan halangan, janganlah merasa gundah-gulana, karena berkah terindah itu akan menemani kita untuk menghadapinya, menjemput hikmah yang dianugerahkan-Nya, kelak pada saatnya.

***

"A friend cannot be considered a friend until he is tested in three occasions: in time of need, behind your back, and after your death” [Ali ibn-Abi-Thalib r.a. (602 AD - 661 AD)]

***

(Dari sini)

Nishi Chiba, 2 Juli 2008 (23.20 JST)

Terima kasih dari lubuk hati yang terdalam, bagi setiap sahabat di perjalanan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan lindungan-Nya kepada kalian