Sunday, February 10, 2008

Okegawa-10 Februari 2008




Hari ini aku nyasar lagi. Gara2nya nggak ngeh, bahwa ternyata di Jepun ini ada juga 2 jalur berbeda yang berangkat dari platform yang sama, seperti Takasaki dan Shonan-Shinjuku dalam kasus ini. Rencananya akan ke Okegawa (ini artinya sungai oke nggak, ya;P, soalnya kawa/gawa = sungai, hehehe:)), ke rumah Jeng Ade, sekaligus menemuinya untuk pertama kalinya, karena pengajian saat ini bertempat di sana.

Dari beberapa jalur alternatif, sengaja kupilih Shonan Shinjuku, karena hanya transfer sekali dari Shinjuku. Ternyata KA yang kunaiki adalah Takasaki, dan membawaku sampai ke Kawagoe (nama kok bolak-balik gini, yak;P). Setelah nanya ke masinis KA sebelah, jadilah aku balik lagi ke Omiya, dengan KA yang sama setelah nunggu 15 menit, karena tidak ada alternatif lainnya.

Tapi untung juga sih nyasar, soalnya ternyata pas nyampe Omiya, ada kejadian langka: seorang wanita terbaring di lantai platform lengkap dengan sepatunya, diselimuti rapat, dan dikelilingi oleh seorang pria berjas plus 3 petugas stasiun! Tadinya kupikir si wanita ini (yang hanya kelihatan ujung runcing sepatu pantofelnya dari arahku serta badan terbungkus selimut coklat muda) terkena hipotermia atau hipoglikemia. Maklumlah, walaupun mentari bersinar cerah, tapi suhu di Saitama saat ini lumayan dingin.

Melihat ini, aku segera tergerak untuk memoto dan memperhatikan jam tanganku, penasaran dengan waktu penyelesaian kasus ini.

Ketiga pria itu bercakap2 dengan si wanita, yang anehnya, tangannya terlihat bergerak beberapa kali mengangkat HP, namun kepalanya tidak terlihat sedikit pun! Semenit kemudian, KA (bukan jurusanku) masuk. Petugas KA yang termuda di situ segera berdiri dan mengarahkan para penumpang yang keluar-masuk KA agar menjauhi tubuh wanita ini. Menit berikutnya, ketika pintu KA akan menutup, datanglah beberapa orang paramedis dengan sebuah brankar bertuliskan “Fire Dept.”, dan langsung melingkari wanita ini. Entah kenapa, wanita ini masih belum dipindahkan ke brankar, dan seorang paramedis tadi meninggalkan TKP. Tiga menit kemudian, KA-ku datang, bersamaan dengan paramedis tadi yang datang kembali dengan membawa penyangga leher. Oalah…ternyata si wanita ini rupanya tergelincir dan cedera leher, pantes saja kok dari tadi kepalanya tidak bergerak sama sekali!!!

Selanjutnya kegiatan berlangsung cepat: memasang penyangga leher, memindahkan ke brankar, dan dengan total waktu 6 menit sejak kedatanganku tadi, si wanita telah memasuki lift, seiring dengan berangkatnya KA-ku!

Setibanya di Okegawa, aku langsung menaiki bis yang ukurannya lebih kecil dari bis2 umumnya, segede metro mini, lah! Karena tarifnya hanya 100 Yen, kupikir pasti deket, sehingga aku hanya duduk menikmati pemandangan, tidak mencoba foto2, takut keburu nyampe. Sudah 12 halte terlewati, tapi halte yang kutuju belum juga disebut, sehingga aku pun bertanya pada Pak Supir, takut terlewat. Ternyata oh ternyata, halteku adalah yang ke-23! Naik bisnya sendiri 30 menit lebih, deh!

Begitu tiba, sambil nunggu dijemput Ade, aku foto2 alam sekitar, yang dikelilingi sawah dengan sisa2 salju tipis di beberapa tempat. Ternyata rumah Ade deket banget dari halte ini, dan seperti yang kuduga, semuanya sudah lama hadir, jadi aku yang terakhir, hiks!

Acara berlangsung ramai seperti biasa… tapi entah kenapa, pengajian kali ini sesi narsisnya banyak betul! Sampai2 pas di stasiun pun, kita foto2 (ide siapa ini hayooo;D), karena ada display kerajinan tangan (bukan barang dagangan, lho!) yang menarik di sini (pas dateng aku nggak ngeh, wong udah telat banget gitu!).

Setelah itu kami pulang dengan baik dan benar, setelah sebelumnya nyaris salah naik KA lagi… karena petunjuknya mbingungin! Biyuh…baru sekali ini deh, kebingungan nyari KA kayak gini!
***
Nishi Chiba, 11 Februari 2008 (02.31 JST)