Monday, June 09, 2008

Alarm Kebakaran di Dini Hari (9 Juni 2008)


Minggu malam kemarin, aku berniat untuk tidur agak cepat, karena Senin pagi ini harus ketemu dengan Pakdhe, sang dosen pembimbing seniorku. Setelah menyiapkan data dan perlengkapan lainnya, akhirnya sekitar jam 1-an dini hari, aku pun masuk ke peraduan.

 

Saat kesadaran sudah berkurang hampir sepenuhnya, tiba2 terdengar suara dering bel, yang makin lama makin keras, dan sukses membangunkanku sepenuhnya. Aku duduk sebentar di pembaringan, memastikan tidak ada gempa atau gerakan2 aneh lainnya. Setelah itu baru menghampiri jam bekerku di meja, yang sudah lama tidak kufungsikan karena bunyi alarmnya yang tidak ramah lingkungan, super keras, sperti deringan yang kudengar ini! Saking kerasnya, pernah saat tinggal di asrama Saidai dulu, terdengar bunyi gedebukan di sebelah kamarku saat dia berbunyi! Jadinya aku terbangun karena suara gedubrakan ini, bukan karena si beker, hehehe. Padahal justru karena suara kerasnya inilah, dulu dia kubeli. Maklumlah, kalau aku sudah tidur, bangunnya susah banget, walaupun bumi bergoncang juga tetap tidur pulas! Dan ternyata… memang si beker tak berbunyi, tetap duduk manis di tempatnya.

Sementara itu, dering ini tetap terdengar. Kunyalakan lampu, mengenakan kerudung, lalu berjalan ke pintu. Saat terbuka, kulihat alarm kebakaran di depan kamarku menyala! Ah, ternyata ini tho, yang bunyinya mirip si beker itu! Tak lama kemudian, terdengar pintu terbuka di sebelah kananku. Ternyata seorang pria Jepang yang tinggal di sana, masih muda, sepertinya mahasiswa Chibadai juga, mengingat gedungku ini berdekatan dengan Chibadai (baru sekali ini aku melihatnya, selama ini kupikir kamar itu kosong).

 

“Doshite desu ka?” tanyaku pada si pria ini. Dia hanya diam sambil menelengkan kepalanya ke kanan, bahasa tubuh orang Jepang yang menandakan ketidaktahuan. “Daijobu desu ka?” tanyaku lagi padanya. Kembali dia mengulangi gerakan yang sama, sambil tangan kirinya sibuk memencet HP, dan tangan kanannya menahan pintu.

 

Melihat jawabannya, tadinya kuputuskan untuk kembali tidur, namun terdengar kembali suara pintu terbuka, kali ini dari sebelah kiriku. Seorang gadis Jepang (kalau dia ini sudah beberapa kali bertemu denganku di koridor yang menghubungkan 4 kamar di lantai ini) muncul dengan pakaian untuk bepergian dan sebuah ransel, lengkap dengan earphone dan ipod-nya!

 

Dia bertanya hal yang sama denganku kepada si pria, yang lagi2 hanya dijawab dengan telengan kepala . Aku pun bertanya pada si gadis ini,”Daijobu desu ka?” Dan si gadis ini menjawab bahwa kemungkinan ada kebakaran, jadi menurutnya lebih baik kalau keluar kamar saja, kemudian dia pun berlalu ke arah lift.

 

Aku pun menutup pintu, berganti pakaian, mangambil ransel, kacamata, dan HP-ku. Yap, saat bangun tadi aku lupa pakai kacamata, sehingga wajah mereka ini tak begitu terlihat jelas olehku. Sama sekali tidak ada rasa panik saat itu, karena aku yakin bila kebakaran benar2 terjadi, pasti mobil PMK sudah tiba sedari tadi, mengingat lokasinya yang sangat dekat dari sini.

 

Setelah itu, aku pun keluar dan mengunci pintu, keluar dengan bersepatu tanpa kaos kaki, langsung menuju lift. ‘Paling cuma sebentar,’pikirku, lagipula celana yang kukenakan menutup rapat sepatuku hingga mata kaki.

 

Setibanya di bawah, ternyata benar dugaanku, tidak ada apa2, si gadis itu pun tak ada! Karaoke dan restoran di lantai dasar gedungku dipenuhi pengunjung seperti biasa. Ketika melewati alarm kebakaran di lantai dasar, ada 2 orang pria yang juga menuju ke sana. Setelah mereka memastikan tidak ada apa2 sambil mendekati alarm (sepertinya akan mematikan alarm ini), aku pun kembali ke kamar, dan bersiap2 melanjutkan tidur yang terganggu tadi.

Saat kulihat HP, ternyata pk. 01.30! Tanggung untuk tidur lagi, karena sejam lagi waktu sholat Subuh tiba. Namun karena aku masih agak2 pusing karena bangun terpaksa tadi, jadilah aku tetap melanjutkan misi tidurku.

 

Walhasil, pagi2 saat bangun untuk ke kampus, kepalaku pusing dan ngantuk berat, hiks. Tapi ada untungnya juga false alarm ini, karenanya aku bisa ketemu dengan para tetanggaku, yang selama ini tidak pernah terlihat karena beda jam orbit, hehehe.

 

***

(Dari sini)

Nishi Chiba, 10 Juni 2008 (00.28 JST)

* Masih sambil ngantuk berat…*