Sunday, June 24, 2007

My Boss My Hero

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Dari berbagai sinetron Jepang (biasa disebut "Dorama" alias "drama") yang pernah kulihat di sini, ini adalah sinetron favoritku. Apalagi setelah dapat info dari teman bahwa di YouTube ada videonya lengkap dengan English subtitle! Wah, jadi nggak bosen2 nonton ulang, deh, karena selain ceritanya seru dan kocak banget, banyak sekali pesan moral yang terselip di dalamnya (ini yang tidak kupahami saat nonton di TV yang tanpa English subtitle itu:P).

Kisah ini berawal dari kegagalan Sakaki Makio (Nagase Tomoya, vokalis TOKIO) dalam menangani bisnis dengan mafia Hong Kong, hanya karena tidak mengerti satu hal: apakah 35 juta lebih besar/lebih kecil daripada 27 juta:D! Video awalnya bisa dilihat di sini .

Makio (27 th.), yang diharapkan ayahnya (boss generasi kedua dari grup mafia Kanto Sharp Fang) sebagai boss generasi ketiga, selanjutnya diharuskan untuk bersekolah di kelas 3A SMA St. Agnes Academy, dan lulus tahun depan. Jika tidak, posisi sebagai boss tersebut akan diberikan pada adiknya, Sakaki Mikio, yang telah menyelesaikan pasca sarjananya di Florida. Syarat lainnya, dia harus menyembunyikan identitasnya dan bertindak sebagaimana murid lainnya, karena bila diketahui sebagai anak Yakuza, maka ia akan dikeluarkan dari sekolah itu.

Yang lucunya adalah, Makio ini DO dari sejak SD, jadi kebayang 'kan gimana pusingnya tiba2 ia harus duduk di kelas 3 SMA, di mana Kepseknya adalah sahabat ayahnya dulu:). Jangankan Matematika yang njelimet, lah wong nulis namanya sendiri dengan huruf Kanji aja gak bisa:P!

Salah satu keunikan lainnya adalah perbedaan besar antara Makio dan Mikio, seperti yang dibilang sang ayah: Makio tidak bisa berpikir serius lebih dari 90 detik, sedangkan Mikio tidak bisa bertahan dalam perkelahian lebih dari 90 detik:).

Ceritanya sendiri sarat dengan berbagai pesan moral, di antaranya:
1. Pendidikan itu penting dalam kehidupan ("burung tidak akan dapat terbang bila dia tidak tahu bagaimana cara menggerakkan sayapnya," kata si ayah).
2. Kesetiaan dan persahabatan, antar teman, maupun antara Makio dan para anak buahnya, terutama Kazuya, yang sudah dianggap sebagai adiknya sendiri, walaupun seringkali bahlulnya nggak ketulungan (sama seperti Makio:P).
3. Cinta ayah terhadap anak, yang terperangkap dalam "otokarasi" (istilah Jepang yang menggambarkan dinginnya hubungan antara ayah dan anak). Di sini sang ayah berusaha untuk mendekati Makio, karena selama ini hubungan mereka lebih bersifat antara boss dan anak buah, dibandingkan dengan ayah dan anak.
4. Perjuangan para guru, terutama Minami, sang wali kelas 3A, yang berusaha keras agar Makio dapat mengejar ketertinggalannya, dan dapat lulus bersama dengan teman2 sekelasnya.
5. Setiap orang mempunyai sifat baik dan buruk. Bila lingkungan mendukung untuk berbuat baik, maka sifat-sifat baik orang tersebut akan muncul, demikian pula sebaliknya.

Wah, pokoknya nggak nyesel deh nonton ini, apalagi lagu penutupnya, "Sorafune" yang dinyanyin TOKIO ini enak banget:P

OK, met nonton yaaa!:)

*****
(Gambar dari sini )