Wednesday, June 27, 2007
Si Mungil di Kantor Pos
Baru saja mengatur nafas yang ngos2an gara2 jalan setengah mabur tadi, kurasakan ada yang memandangiku. Ternyata ada ada 2 kepala mungil nongol dari sandaran kursi di sebelah kanan depanku. Tampak 2 pasang mata mereka membulat, melihatku dengan takut2. Jadinya, dengan senyum dipaksakan, aku menyapa pelan, "Haiiiii... (gabungan antara Hai dan Haik, maklum aja, salting dipelototin sama kedua makhluk mungil itu)."
Hasilnya? Si kakak (kira2 3 tahunan) tersenyum malu, dan menyembunyikan wajahnya di balik sandaran kursi tadi. Si adik? Lebih parah lagi, ia langsung merosot turun dari kursi, menghampiri ibunya yang duduk di sebelah si kakak, sambil pandangan dan telunjuknya tetap mengarah padaku.
Sepertinya kostumku yang tertutup di tengah udara fanash bin gerah ini lumayan mengherankan bagi mereka, hehehe Ditambah senyum terpaksaku yang rasanya lebih mirip seringai si Jolly Jumper-nya Lucky Luke, plus wajah yang pastinya gosong keringetan, lengkap sudah kengerian si adik (sepertinya baru 2 tahunan, deh!) tadi, hihihi).
Yang lucu lagi si kakak, bolak-balik dia mengangkat kepalanya, dan kembali "ndelesep" (Bhs. Indonesia-nya apa, ya) ke balik sandaran kursi sambil tersipu, begitu aku menyunggingkan senyum padanya (aslinya sih, udah nyaris ketawa).
Kalo diinget lagi, jadi geli sendiri, inget iklan kopi kaleng-nya si Kimutaku, yang dipelototin sama 2 anak kembar, hehehe.
Yah, nasib jadi bonek... ditakuti sama makhluk mungil...
***
(Gambar dari sini)
Sunday, June 24, 2007
My Boss My Hero
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Kisah ini berawal dari kegagalan Sakaki Makio (Nagase Tomoya, vokalis TOKIO) dalam menangani bisnis dengan mafia Hong Kong, hanya karena tidak mengerti satu hal: apakah 35 juta lebih besar/lebih kecil daripada 27 juta:D! Video awalnya bisa dilihat di sini .
Makio (27 th.), yang diharapkan ayahnya (boss generasi kedua dari grup mafia Kanto Sharp Fang) sebagai boss generasi ketiga, selanjutnya diharuskan untuk bersekolah di kelas 3A SMA St. Agnes Academy, dan lulus tahun depan. Jika tidak, posisi sebagai boss tersebut akan diberikan pada adiknya, Sakaki Mikio, yang telah menyelesaikan pasca sarjananya di Florida. Syarat lainnya, dia harus menyembunyikan identitasnya dan bertindak sebagaimana murid lainnya, karena bila diketahui sebagai anak Yakuza, maka ia akan dikeluarkan dari sekolah itu.
Yang lucunya adalah, Makio ini DO dari sejak SD, jadi kebayang 'kan gimana pusingnya tiba2 ia harus duduk di kelas 3 SMA, di mana Kepseknya adalah sahabat ayahnya dulu:). Jangankan Matematika yang njelimet, lah wong nulis namanya sendiri dengan huruf Kanji aja gak bisa:P!
Salah satu keunikan lainnya adalah perbedaan besar antara Makio dan Mikio, seperti yang dibilang sang ayah: Makio tidak bisa berpikir serius lebih dari 90 detik, sedangkan Mikio tidak bisa bertahan dalam perkelahian lebih dari 90 detik:).
Ceritanya sendiri sarat dengan berbagai pesan moral, di antaranya:
1. Pendidikan itu penting dalam kehidupan ("burung tidak akan dapat terbang bila dia tidak tahu bagaimana cara menggerakkan sayapnya," kata si ayah).
2. Kesetiaan dan persahabatan, antar teman, maupun antara Makio dan para anak buahnya, terutama Kazuya, yang sudah dianggap sebagai adiknya sendiri, walaupun seringkali bahlulnya nggak ketulungan (sama seperti Makio:P).
3. Cinta ayah terhadap anak, yang terperangkap dalam "otokarasi" (istilah Jepang yang menggambarkan dinginnya hubungan antara ayah dan anak). Di sini sang ayah berusaha untuk mendekati Makio, karena selama ini hubungan mereka lebih bersifat antara boss dan anak buah, dibandingkan dengan ayah dan anak.
4. Perjuangan para guru, terutama Minami, sang wali kelas 3A, yang berusaha keras agar Makio dapat mengejar ketertinggalannya, dan dapat lulus bersama dengan teman2 sekelasnya.
5. Setiap orang mempunyai sifat baik dan buruk. Bila lingkungan mendukung untuk berbuat baik, maka sifat-sifat baik orang tersebut akan muncul, demikian pula sebaliknya.
Wah, pokoknya nggak nyesel deh nonton ini, apalagi lagu penutupnya, "Sorafune" yang dinyanyin TOKIO ini enak banget:P
OK, met nonton yaaa!:)
*****
(Gambar dari sini )
Friday, June 22, 2007
Sahabat
bukanlah mereka yang selalu dekat
di saat riang atau gembira
namun mendadak tak terlihat
di kala sedih maupun duka.
Sahabat …
dialah yang menambah bahagia
ketika kita merasa suka
dan meringankan beban di dada
di waktu gundah nestapa.
Sahabat …
selalu mendukung yang terbaik bagimu
dan mengingatkan dengan bijaksana
di setiap kesalahanmu
agar senantiasa bersama di jalan-Nya.
Sahabat …
dialah yang siap mengulurkan tangan
walau permintaan belum terucap
dan membimbingmu berjalan
ketika hidupmu terasa gelap.
Sahabat …
waktu dan jarak mungkin memisahkan kita
namun kedekatan hati tak akan berubah
karena persahabatan sejati
senantiasa teruji melampaui keduanya.
***
Untuk seluruh sahabatku, di mana pun berada …
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan ridha-Nya bagi kalian, Amiiin.
Kekuatan Maaf
Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, "Aku datang ke negri ini hanya untuk membunuh Muhammad!".
Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah.
Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, "Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?".
Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, "Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!" Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, "Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu".
Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, "Ucapkanlah Laa ilaha illa-Llah (Tiada ilah selain Allah)." Si musyrik itu menjawab dengan ketus, "Aku tidak akan mengucapkannya!". Rasulullah membujuk lagi, "Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah." Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, "Aku tidak akan mengucapkannya!"
Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negrinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, "Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah."
Rasulullah tersenyum dan bertanya, "Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?" Tsumamah menjawab, "Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keredhaan Allah Robbul Alamin."
Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, "Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah."
***
(Sumber: Gambar dan Cerita)
Tuesday, June 19, 2007
Kota Termahal dan Terkaya di Dunia (2006-2007)
Melanjutkan diskusi dari ulasan saya yang ini, di sini saya posting lagi daftar kota termahal di dunia, berdasarkan survei dari Swiss Bank-UBS, Mercer Consulting, dan The Economist Intelligence Unit (EIU), berikut metodologinya.
Sebagai penutup, saya tampilkan pula daftar kota terkaya di dunia tahun 2006, dan Jakarta ternyata masuk urutan ke-68, lho!
******
The world's most expensive cities in 2006
6 March 2007: Deciding on which is the world’s most expensive city is a little bit like choosing between the merits of various world heavy weight boxing champions. Until a year ago the choice has been between Tokyo and London. But in its 2007 ‘Worldwide cost of living survey’ the Economist Intelligence Unit (EIU) says four European cities had overtaken Tokyo as the world’s costliest city. However, Mercer Consulting says Moscow was the most expensive city in the world, with Oslo ranked 10th. Meanwhile, Swiss Bank UBS puts London in first place, followed by Oslo, New York and Tokyo.
The problem with all three surveys is that they convert local prices into US dollars, which means that any changes are as much the result of currency fluctuations as of price inflation. For example according to all three surveys, the cost of living in European cities becomes more expensive if the dollar weakens even when local prices remain unchanged.
Swiss Bank-UBS survey
Rank | Cities | Index |
1 | | 105.5 |
2 | | 100.0 |
3 | | 94.6 |
4 | | 93.4 |
5 | | 87.3 |
6 | | 86.3 |
7 | | 85.8 |
8 | | 84.3 |
9 | | 82.2 |
10 | | 80.6 |
11 | | 78.1 |
12 | | 77.3 |
13 | | 76.6 |
14 | | 75.8 |
15 | | 74.0 |
16 | | 73.9 |
17 | | 73.0 |
18 | | 73.0 |
19 | | 71.4 |
20 | | 71.2 |
21 | | 71.2 |
22 | | 70.5 |
23 | | 69.3 |
24 | | 69.0 |
25 | | 68.5 |
26 | | 68.5 |
27 | | 67.6 |
28 | | 66.2 |
29 | | 66.2 |
30 | | 66.1 |
31 | | 66.0 |
32 | | 65.6 |
33 | | 64.4 |
34 | | 62.9 |
35 | | 62.1 |
36 | | 61.6 |
37 | | 60.7 |
38 | | 60.6 |
39 | | 57.4 |
40 | | 57.2 |
41 | | 56.8 |
42 | Tel Aviv | 55.2 |
43 | | 55.1 |
44 | | 54.8 |
45 | Santiago de Chile | 54.3 |
46 | | 53.6 |
47 | | 52.8 |
48 | | 49.5 |
49 | | 48.7 |
50 | | 48.6 |
51 | | 47.2 |
52 | | 46.7 |
53 | | 44.4 |
54 | | 43.3 |
55 | | 42.6 |
56 | Bogotá | 42.3 |
57 | Buenos | 41.9 |
58 | Mumbai | 41.5 |
59 | | 41.0 |
60 | | 40.6 |
61 | | 40.2 |
62 | | 40.0 |
63 | | 39.7 |
64 | | 39.6 |
65 | | 39.6 |
66 | | 39.3 |
67 | | 37.7 |
68 | | 35.9 |
69 | | 35.2 |
70 | | 34.6 |
71 | | 28.2 |
Methodology: The cost of a weighted shopping basket geared to Western european consumer habits, containing 122 goods and services.
Mercer Consulting survey
Rank (2007) | Rank (2006) | City | Country |
1 | 1 | | |
2 | 5 | | |
3 | 2 | | |
4 | 3 | | |
5 | 4 | | |
6 | 8 | | |
7 | 7 | | |
8 | 6 | | |
9 | 9 | | |
10 | 10 | | |
11 | 13 | | |
12 | 12 | | |
13 | 15 | | |
14 | 17 | | |
15 | 10 | | |
16 | 18 | | |
17 | 24 | Tel Aviv | |
18 | 21 | | |
19 | 21 | | |
20 | 14 | | |
21 | 19 | | |
22 | 25 | | |
23 | 36 | | |
24 | 27 | | |
25 | 41 | | |
=26 | 53 | | |
=26 | 20 | | |
28 | 21 | | |
29 | 59 | | |
30 | 52 | Almaty | |
=31 | 56 | | |
=31 | 48 | | |
33 | 45 | | |
34 | 25 | | |
35 | 45 | | Côte d'Ivorie |
36 | 60 | | |
37 | 31 | | |
38 | 15 | | |
39 | 65 | | |
40 | 61 | | |
41 | 69 | | |
42 | 29 | | |
43 | 46 | | |
44 | 70 | | |
=45 | 30 | | |
=45 | 72 | | |
=45 | 62 | Düsseldorf | |
48 | - | | |
49 | 50 | | |
50 | 51 | | |
Notes:
The figures for Mercer’s cost of living comparisons are based on a survey conducted in March 2007. The 2007 comparisons are based on a similar survey conducted in March 2006. The information is used by governments and major companies to protect the purchasing power of their employees when transferred abroad. The choice of cities surveyed is based on the demand for corresponding data from companies and governmental organizations. Exchange rates used in attached table of cost comparisons: 1 GBP = 1.944390 USD; 1 GBP = 1.476181 EUR. Harare are been excluded from this year’s rankings because the severe economic crisis in Zimbabwe has rendered costs there incomparable.
EIU survey
The 10 most expensive cities in the world in 2007, with 2006 positions in brackets
Rank | City |
1 (1) | |
2 (4) | |
3 (6) | |
4 (7) | |
5 (2) | |
=6 (3) | |
=6 (8) | |
8 (4) | |
=9 (-) | |
=9 (10) | |
Jakarta in Indonesia saw its relative cost of living jump 12 percentage points and 27 places in the ranking to 73rd.
The world’s richest cities in 2006 (A report by UBS)
Rank | Cities | Wage index |
1 | | 124.2 |
2 | | 115.4 |
3 | | 110.8 |
4 | | 104.6 |
5 | | 100.0 |
6 | | 98.1 |
7 | | 97.0 |
8 | | 96.0 |
9 | | 95.7 |
10 | | 94.7 |
11 | | 89.1 |
12 | | 87.4 |
13 | | 85.5 |
14 | | 84.5 |
15 | | 82.1 |
16 | | 81.2 |
17 | | 80.4 |
18 | | 79.6 |
19 | | 78.2 |
20 | | 77.3 |
21 | | 77.0 |
22 | | 74.0 |
23 | | 73.4 |
24 | | 72.7 |
25 | | 70.5 |
26 | | 69.5 |
27 | | 68.8 |
28 | | 66.6 |
29 | | 64.3 |
30 | | 59.9 |
31 | | 57.8 |
32 | | 49.7 |
33 | | 48.6 |
34 | | 48.2 |
35 | | 43.3 |
36 | | 38.9 |
37 | | 38.6 |
38 | | 37.3 |
39 | | 36.6 |
40 | | 34.9 |
41 | | 29.0 |
42 | | 28.3 |
43 | | 25.9 |
44 | | 25.8 |
45 | | 25.4 |
46 | Santiago de Chile | 24.3 |
47 | | 22.1 |
48 | | 21.2 |
49 | | 20.0 |
50 | | 18.7 |
51 | | 18.7 |
52 | | 18.4 |
53 | | 18.0 |
54 | | 15.8 |
55 | Kuala | 15.7 |
56 | | 15.4 |
57 | | 15.3 |
58 | | 13.2 |
59 | | 13.1 |
60 | Bogotá | 13.0 |
61 | | 11.6 |
62 | | 11.1 |
63 | | 10.9 |
64 | | 10.9 |
65 | | 10.9 |
66 | | 10.2 |
67 | Mumbai | 8.7 |
68 | | 8.2 |
69 | | 7.8 |
70 | | 7.8 |